Warga Inggris menentang kedatangan Donald Trump. Foto: EPA
Fajar Nugraha • 18 September 2025 14:37
London: Ribuan demonstran turun ke jalan di pusat Kota London pada Rabu 17 September untuk memprotes kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Inggris. Sementara disisi lain, ia menerima sambutan megah di Kastil Windsor dekat ibu kota dari Raja Charles III.
Trump sedang melakukan kunjungan kenegaraan kedua yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Inggris, dan disuguhi pertunjukan kemegahan kerajaan, termasuk prosesi kereta kuda di Windsor dan parade militer akbar.
Sementara semua itu terjadi, protes ‘Trump tidak disambut’ berlangsung sejauh 25 mil atau 40 kilometer di pusat kota London yang diselenggarakan oleh Stop Trump Coalition dan dukungan oleh organisasi lain termasuk Amnesty Internasiona, asosiasi perempuan seperti Hak Aborsi, dan aktivis pro Palestina.
"Saya sungguh tidak menyukai segala hal yang diwakili oleh Trump dan pemerintahannya di seluruh dunia. (Mereka) benar-benar buruk," ujar seorang pensiunan, Bryan Murray, yang hadir bersama istrinya dan memegang plakat bertuliskan ‘Singkirkan Trump’.
Meskipun Perdana Menteri Inggris Keir Starmer telah menjalin persahabatan yang tak terduga dengan Trump, sang Presiden masih memecah belah opini publik. Jajak pendapat YouGov menunjukkan 45 persen responden menganggap mengundang Trump adalah tindakan yang salah, sementara 30 persen mengatakan itu adalah langkah yang tepat.
Empat orang ditangkap pada hari Selasa setelah gambar Trump diproyeksikan ke Kastil Windsor bersama pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein sebuah isu yang dapat muncul selama kunjungan setelah Starmer memecat duta besar Amerika Serikat terkait dengan Epstein minggu lalu.
Lebih dari 1.600 petugas polisi dikerahkan untuk menangani protes tersebut, yang bergerak damai menuju Gedung parlemen dan menampilkan spanduk bertuliskan Tidak Diinginkan di Sini, Tidak Diinginkan di Mana Pun" dan "Trump, sebuah langkah mundur besar bagi evolusi manusia.” Polisi mengatakan sekitar 5.000 orang ikut serta dalam protes tersebut.
Seorang juru bicara Koalisi Stop Trump mengatakan unjuk rasa itu adalah kesempatan untuk menunjukkan kepada pemerintah dan dunia bahwa "Inggris menolak kebencian, perpecahan, dan otoritarianisme.”
Jumlah peserta pada hari Rabu serupa dengan yang terlihat pada kunjungan kenegaraan Trump sebelumnya pada tahun 2019 tetapi jauh lebih rendah dibandingkan kunjungan resmi pertamanya ke Inggris sebagai Presiden pada bulan Juli 2018, ketika perkiraan jumlah peserta bervariasi antara puluhan ribu dan 250.000.
Sebelumnya di Windsor, beberapa lusin pendukung Trump muncul untuk melihat Presiden tiba di Kastil, termasuk seorang pria yang mengenakan topi bertuliskan “Trump benar tentang segalanya.”
Mantan polisi New York, Steven DeFranco, 64, mengatakan dia tahu dia harus singgah di Windsor selama perjalanan bisnisnya ketika dia mendengar Trump akan datang.
"Dia melakukan pekerjaan yang luar biasa," ujar Mantan Polisi New York, Steven DeFranco, 64, menggambarkan Trump sebagai “cahaya bersinar.”
(Muhammad Fauzan)