Alat penjernih air portabel yang dikirim ke wilayah terdampak bencana di Sumatera Barat/Dok. UB
Daviq Umar Al Faruq • 9 December 2025 14:24
Malang: Universitas Brawijaya (UB) Malang memberangkatkan bantuan alat penjernih air portabel untuk wilayah terdampak bencana di Sumatra Barat. Pengiriman dilakukan pada Minggu, 7 Desember 2025, bertepatan dengan rangkaian Dies Natalis UB, sebagai wujud komitmen kampus dalam mendukung pemulihan pascabencana.
Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi riset dosen lintas fakultas. Program diinisiasi oleh dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Muhammad Fakhri, lalu dikembangkan secara teknis oleh dosen Fakultas Teknik (FT) Riyanto Haribowo.
Sebanyak 10 unit alat penjernih air dan 10 unit genset telah dikirim menuju Palembayan, Kabupaten Agam. Distribusi lanjutan ke lokasi lain akan disesuaikan dengan hasil pemetaan kebutuhan di lapangan.
Menurut Riyanto Haribowo, ide pembuatan alat ini muncul dari kegiatan pengabdian masyarakat untuk membantu korban bencana. “Pada situasi bencana, akses air bersih sering terputus, sehingga dibutuhkan alat yang praktis, mudah dipindahkan, dan mampu menghasilkan air layak pakai dengan cepat,” ujar Riyanto, Selasa, 9 Desember 2025.
Alat tersebut menggunakan sistem filtrasi dan sterilisasi bertingkat. Dilengkapi dengan Multi Sand Filter FRP 1035, empat housing filter berisi sedimen dan karbon aktif, serta sterilisator UV berkapasitas 12 GPM. Rangka galvanis dirancang kokoh namun mudah dipindahkan.
“Alat ini kami lengkapi dengan unit filtrasi dan sterilisasi bertingkat. Semua komponennya memang kami rancang agar mudah dipindahkan dan digunakan langsung di lapangan,” jelas Riyanto.
Proses perancangan hingga fabrikasi dilakukan dengan menitikberatkan pada kondisi darurat. “Dalam proses pengembangannya kami mulai dari kebutuhan lapangan, yaitu menyediakan alat yang dapat menghasilkan air mendekati kualitas air minum namun tetap compact,” jelasnya.

Sejumlah pengungsi memanfaatkan truk generator listrik Kementerian Sosial untuk mengisi daya baterai ponsel di Sigotom, Hutanabolon, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Senin (8/12/2025) (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)
Alat ini telah diluncurkan secara resmi dalam rangkaian Dies Natalis UB. “Pada momen tersebut, alat ini akan kami perkenalkan sebagai salah satu kontribusi UB dalam mendukung penanganan bencana dan pelayanan air bersih di daerah terdampak,” ungkap Riyanto.
Sebagai tindak lanjut, tim riset yang dipimpin Riyanto dan Fakhri dijadwalkan berangkat ke Sumatera Barat pada Selasa, 9 Desember 2025. Mereka akan melakukan survei sumber air, menentukan titik penempatan alat, dan mengevaluasi kebutuhan untuk distribusi berikutnya.
Pengiriman alat ini menegaskan peran UB sebagai perguruan tinggi yang aktif dalam aksi kemanusiaan, menunjukkan bahwa riset dan inovasi kampus dapat langsung diterapkan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di masa darurat.