Kementerian BUMN. Foto: Medcom/Annisa Ayu.
Arif Wicaksono • 3 September 2023 17:31
Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong para perusahaan pelat merah untuk mewujudkan sinergitas dengan negara-negara di ASEAN dan Indo-Pacific. Hal ini diyakini dapat memperkuat infrastruktur hijau dan mendukung ketahanan rantai pasok di Indonesia. Infrastruktur hijau merupakan isu penting yang tengah menjadi perbincangan dunia di tengah meningkatnya emisi global.
Sebagai jalur transisi energi global guna mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, PLN melalui anak perusahaannya PLN Nusantara Renewables berkolaborasi dengan Masdar. Keduanya akan membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung (FPV) di Cirata.
FPV ini merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Air terbesar di Asia T enggara yang mampu menghasilkan 145 MWac atau setara dengan 192 MWp. Pembangkit listrik ini mampu mereduksi emisi CO2 sebanyak 214.000 ton per tahun. MIND ID sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan juga terlibat dalam penguatan infrastruktur hijau.
MIND ID menjalin kerjasama pengembangan ekosistem EV Battery terintegrasi dari hulu sampai hilir dengan perusahaan China bernama Mitra CBL dan perusahaan Korea bernama LG Chem. Pengembangan ini dilakukan di daerah Halmahera Timur, Maluku Utara.
"Dalam merealisasikan ekosistem EV terintegrasi, kami memiliki sejumlah kerjasama yang terdapat pada rangkaian-rangkaian supply chain. Keseluruhan inisiatif tersebut akan dikoordinasikan oleh Indonesia Battery Corporation (IBC) demi terjaminnya integrasi dan hilirisasi dalam ekosistem EV battery," imbuhnya," kata Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dikutip dari laman BUMN, Minggu, 3 September 2023.
Untuk mendukung ketahanan rantai pasok khususnya di bidang energi, Indonesia melalui Pertamina telah mengakuisisi beberapa sumur minyak yang berlokasi di Afrika dan Timur Tengah. Nilai akuisisi ini sendiri tercatat lebih dari USD 5 miliar.