Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Media Indonesia • 30 September 2023 15:31
Jakarta: Harga minyak dunia dalam beberapa bulan terakhir terus merangkak naik. Hal ini memicu adanya penyesuaian harga BBM. Beberapa korporasi yang bermain di bisnis BBM di Tanah Air juga sudah melakukan perubahan harga mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Sebagaimana diketahui, harga minyak sudah cukup lama bertengger di atas level USD90an per barel dan terus bergerak naik. Minyak brent berjangka untuk pengiriman November berada diposisi USD95,38 per barel. Penjualan Brent berjangka untuk November berakhir pada Jumat, 29 September 2023.
Brent berjangka pengiriman Desember yaitu USD93,10 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD1,97 atau 2,1 persen menjadi USD91,71 per barel. Direktur Eksekutif Reforminer Insitute Komaidi Notonegoro mengungkapkan harga minyak dunia adalah komponen terbesar dalam pembentukan harga BBM.
Menurut Komaidi komponen harga di harga minyak sekitar 55-60 persen bergantung pada kualitas minyak atau jenis bensin atau solar bedanya jenis dan kualitas ada yang ringan dan berat. Sementara 40 persen komponen distribusi dari biaya pengiriman, pengolahan di kilang sampai margin semua rantai bisnis, termasuk pajak-pajak baik PPN atau Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).
"Artinya kalau 40 persen tetap ketika harga minyak naik yang 60 persen-nya naik ada kenaikan (di harga), ini akan menjadi bobot, karena lebih dari 50 persen otomatis naik, kalau ditahan agak berat kecuali yang naik hanya pajak mungkin pajak porsinya enggak terlalu besar mungkin bisa ditahan, tapi ketika yang naik porsinya 55-60 persen ketika bergerak naik daya ungkintnya besar jadi mau enggak mau disesuaikan," jelas Komaidi, dilansir Media Indonesia, Sabtu, 30 September 2023.
Baca juga: Minyak Atsiri Bisa Turunkan Emisi Gas Buang