Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Siti Yona Hukmana • 17 June 2023 23:23
Jakarta: Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto menilai penyebab kematian Aipda Paimbonan, 41, anggota Polres Musi Rawas (Mura) Sumatra Selatan (Sumsel) sengaja ditutup-tutupi. Ada sejumlah indikasi tidak transparannya polisi dalam menangani kasus tewasnya Kanit Paminal Polres Mura itu.
"Sebagian sepertinya memang ada indikasi 'sengaja ditutup'," kata Bambang kepada Medcom.id, Sabtu, 17 Juni 2023.
Bambang membeberkan sejumlah indikasi adanya tidak transparansinya polisi dalam penyelidikan kasus tersebut. Pertama, soal berita temuan mobil di kebun sawit Desa Muara Beliti Baru, Kabupaten Musi Rawas pukul 06.30 WIB, Rabu, 14 Juni 2023 yang tak pernah ditanggapi Polres Mura.
Menurutnya, mobil yang dalam kondisi rusak itu diduga milik korban. Mobil terletak jauh dengan mobil tempat jenazah Aipda Paimbonan ditemukan.
"Di dalamnya (dalam mobil) ada atribut-atribut propam yang bisa diindikasikan milik Aipda tersebut," ungkap Bambang.
Bambang mengatakan indikasi lainnya adalah jenazah Aipda Paimbonan dikebumikan tanpa diautopsi. Padahal meninggal dengan penyebab tak wajar.
"Dengan kejanggalan-kejanggalan tersebut menunjukkan sensitivitas aparat kepolisian setempat pada indikasi adanya kejahatan minim," ucap Bambang.
Aipda Paimbonan ditemukan tewas di dalam mobilnya di kawasan helipad Agropolitan Center, Kecamatan Muara Beliti, Kamis, 15 Juni 2023 sekitar pukul 10.30 WIB. Aipda Paimbonan meninggal dengan kondisi luka tembak di bagian kepala dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuk Linggau.
Berdasarkan hasil visum, luka di kepala korban dikarenakan tembakan senjata api. Tim Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sumsel mengamankan senjata api milik Aipda Paimbonan. Penyitaan dalam rangka penyelidikan atas tewasnya korban.
Senjata api itu akan diperiksa. Kemudian, dicocokkan dengan selongsong peluru yang ditemukan saat proses olah tempat kejadian perkara (TKP).