Ilustrasi. Medcom.id
Rhobi Shani • 10 July 2023 15:36
Jepara: Angka kasus stunting di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, perlahan mulai ada penurunan. Dari 5.353 bayi di bawah lima tahun (Balita) stunting di Bumi Kartini pada Februari, hingga Mei turun menjadi 4.983 balita.
Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Jepara, Muh Ali, mengatakan upaya penurunan angka stunting mulai menunjukan hasil. Saat ini jumlah balita di Kota Ukir sebanyak 61.882 jiwa. Dari jumlah tersebut, 8,65 persen mengalami stunting di Februari. Kemudian di Mei turun menjadi 7,98 persen.
"Itu data berjalan lho ya. Kami optimis mampu turun. Saya ambil contoh di Kecamatan Batealit, pada Februari itu ada 176 kasus, kemudian Mei menjadi 78 kasus," kata Muh Ali, Senin, 10 Juli 2023.
Berkaca pada penanganan stunting tahun lalu, tahun ini angka stunting di Jepara mampu berkurang hingga 3.000 jiwa lebih. Sebab upaya intervensi spesifik dan sensitif mulai dilakukan tahun ini.
"Pengalaman 2022, anggaran yang disipakan Rp2 miliar mampu turun 2.000 kasus. Tahun ini anggaran (penanganan stunting) sebesar Rp3,6 miliar. Ini anggaran intervensi spesifik," jelas Muh Ali.
Penggunaan alat ukur manusia atau antropometri yang masih manual diduga turut serta menyumbang tingginya angka stunting. Sebab, hasil ukur diduga tidak akurat.
"Bisa jadi dari alatnya juga. Mulai Juni kemarin sudah kami distribusikan ke Puskesmas-puskesmas antropometeri sebanyak 898. Jumlah Posyandu ada 1.113. Tahun kemarin juga sudah beli (antropometri). Jadi tahun ini kurang paling tidak ada 100," ujar Muh Ali.