Sembilan Orang Terluka Ditabrak Mobil di Luar SD Tiongkok, Korban Termasuk Pelajar

Sebuah mobil menabrak anak-anak di luar sekolah dasar di Hunnan, Tiongkok. (Weibo/BBC)

Sembilan Orang Terluka Ditabrak Mobil di Luar SD Tiongkok, Korban Termasuk Pelajar

Marcheilla Ariesta • 19 November 2024 19:23

Hunan: Beberapa siswa terluka setelah sebuah mobil menabrak di luar sebuah sekolah dasar di Provinsi Hunan, Tiongkok tengah. Insiden terjadi pada Selasa, 19 November 2024.

 

"Banyak anak sekolah terluka, korban spesifiknya sedang diselidiki," kata stasiun televisi negara, CCTV, dikutip Channel News Asia.

 

Media pemerintah tidak mengatakan apakah kecelakaan itu disengaja. Sementara itu, seorang pengemudi pria berusia 39 tahun yang terlibat dalam insiden itu ditangkap.

 

Orang-orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit, dan tidak ada cedera yang mengancam jiwa, mereka menambahkan. Investigasi saat ini sedang berlangsung. 

 

Kecelakaan itu terjadi di luar sekolah dasar Yong'an di kota pusat Changde, rumah bagi lebih dari 5 juta orang.

 

Rekaman yang beredar di media sosial Tiongkok, yang cocok dengan gambar sekolah yang tampaknya menunjukkan akibat dari insiden itu. Terlihat puluhan anak berlarian dengan panik menjauh dari lokasi kecelakaan.

 

Dalam satu klip, beberapa orang, termasuk seorang anak kecil, terlihat tergeletak di tanah.

 

Rekaman lain memperlihatkan seorang pria berlumuran darah dipukuli dengan tongkat oleh pejalan kaki saat ia tergeletak di tanah di samping sebuah SUV.

 

Seorang saksi mata mengatakan kepada media lokal bahwa insiden itu terjadi sekitar pukul 07.50 pagi waktu setempat.

 

“Sekitar delapan hingga sembilan orang terluka dan mereka termasuk siswa dan orang tua mereka,” kata saksi mata. Ia menambahkan, semua korban telah dibawa ke rumah sakit.

 

Pengemudi itu bukan orang tua siswa dari sekolah tersebut, kata seorang pejabat yang mengetahui masalah tersebut. Menurut pejabat itu, seorang petugas keamanan juga tertabrak mobil itu.

 

Serangkaian insiden serupa di 2024

 

Tiongkok telah mengalami serangkaian insiden yang menelan korban massal tahun ini, yang oleh beberapa analis dikaitkan dengan meningkatnya kemarahan dan keputusasaan atas ekonomi negara yang melambat dan perasaan bahwa masyarakat menjadi lebih terstratifikasi.

 

Kecelakaan ini dianggap sebagai ‘wabah pembantaian’ ketiga yang tampaknya acak hanya dalam waktu seminggu.

 

Pada Senin pekan lalu, seorang pria menewaskan 35 orang dan melukai lebih dari 40 orang lainnya ketika ia menabrakkan mobilnya ke kerumunan di kota selatan Zhuhai - serangan paling mematikan di negara itu dalam satu dekade.

 

Polisi mengatakan tersangka, yang bermarga Fan melakukan aksinya karena dipicu oleh ketidakpuasan dengan pembagian harta setelah perceraiannya.

Video serangan itu kemudian tampak dihapus dari platform media sosial yang dikontrol ketat oleh Tiongkok.

 

Dan pada Sabtu, delapan orang tewas dan 17 lainnya terluka dalam serangan pisau di sebuah sekolah kejuruan di wilayah timur Tiongkok.

 

Polisi mengatakan tersangka adalah mantan siswa berusia 21 tahun di sekolah tersebut, yang seharusnya lulus tahun ini tetapi gagal dalam ujiannya.

 

Selain insiden di Yixing dan Zhuhai, ada serangkaian serangan lainnya.

 

Pada Oktober, di Shanghai, seorang pria menewaskan tiga orang dan melukai 15 lainnya dalam serangan pisau di sebuah supermarket.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)