Populasi pekerja lansia Jepang catat angka tertinggi. Foto: EFE-EPA
Medcom • 17 September 2024 18:04
Tokyo: Jumlah warga lanjut usia atau lansia yang bekerja di Jepang semakin meningkat sepanjang sejarah. Ini disebabkan karena Jepang kekurangan tenaga kerja, menurut data terbaru dari Kementerian Dalam Negeri Jepang.
Pada tahun lalu, populasi lansia yang bekerja tercatat sebanyak 9,14 juta orang, memecahkan rekor sebelumnya.
“Dari total populasi lansia Jepang, yaitu 36,25 juta jiwa, orang yang berusia 65 tahun ke atas, sekitar 25,2 persen di antaranya masih aktif bekerja,” demikian dilaporkan oleh penyiar publik NHK, seperti dikutip Anadolu, Selasa 17 September 2024.
“Dari jumlah tersebut, sekitar 15,72 juta adalah laki-laki. Meskipun demikian, data menunjukkan bahwa jumlah lansia laki-laki yang bekerja mengalami penurunan sebesar 40.000 orang dari tahun sebelumnya menjadi 5,34 juta,” imbuh laporan NHK.
Sebaliknya, jumlah lansia perempuan yang bekerja justru meningkat sebanyak 50.000 orang, mencapai 3,8 juta orang.
Saat Jepang merayakan Hari Penghormatan pada Senin, negara ini juga menghadapi tantangan besar lainnya, yaitu penurunan populasi terbesar dalam sejarah.
Tahun lalu, jumlah penduduk Jepang turun drastis sebanyak 861.000 jiwa.
Perusahaan demografis yang terlibat di berbagai provinsi, menyoroti masalah serius yang dihadapi Jepang, yaitu populasi yang semakin menua dan tingkat kelahiran yang terus menurun.
Menurut Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, populasi negara ini menurun dari 122,42 juta pada tahun 2022 menjadi 121,56 juta pada tahun 2023.
Penurunan ini menandai tahun ke-15 berturut-turut Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk, sekaligus menjadi penurunan terbesar sejak survei dimulai pada tahun 1968. (Nithania Septianingsih)