Industri Manufaktur India Capai Angka Tertinggi

India. Foto: Unsplash.

Industri Manufaktur India Capai Angka Tertinggi

Arif Wicaksono • 3 April 2024 06:18

Mumbai: Industri manufaktur India menikmati pertumbuhan yang solid pada Maret 2024 dengan berkembang pada laju tercepat dalam 16 tahun berkat meningkatnya permintaan. Hal ini menurut survei yang juga menunjukkan peningkatan perekrutan pekerja pada tingkat terkuat dalam enam bulan.
 

baca juga:

Bank Sentral India Bakal Pertahankan Suku Bunga



Indeks Manajer Pembelian Manufaktur India final HSBC, yang disusun oleh S&P Global, naik menjadi 59,1 bulan lalu dari Februari 56,9, tertinggi sejak Februari 2008, namun sedikit lebih rendah dari perkiraan awal sebesar 59,2. Hal ini menempatkan angka tersebut di atas angka 50, yang memisahkan pertumbuhan dan kontraksi, selama 33 bulan berturut-turut, rekor terpanjang sejak Juli 2013.

“PMI Manufaktur India final HSBC menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi terus kuat, didukung oleh permintaan domestik dan eksternal,” kata Ekonom HSBC Ines Lam dikutip dari Business Times, Rabu, 3 April 2024.

Sub-indeks output dan pesanan baru naik ke level tertinggi sejak Oktober 2020. Ekspor meningkat pada laju tercepat dalam hampir dua tahun. Hal ini mendorong penyerapan tenaga kerja pada Maret dan penciptaan lapangan kerja berada pada titik terkuatnya sejak September setelah sebagian besar tetap stagnan dalam dua bulan sebelumnya.

“Didukung oleh permintaan yang kuat dan peningkatan margin keuntungan, produsen memiliki pandangan optimis terhadap kondisi bisnis di masa depan,” tambah Lam.

Meskipun prospek untuk tahun depan cukup optimis, sub-indeks tersebut turun untuk bulan kedua menjadi 63,3 karena kekhawatiran inflasi membebani kepercayaan.

Biaya input naik

Biaya input naik pada laju tercepat dalam lima bulan namun tidak semuanya dibebankan kepada klien, dengan harga yang dikenakan pada sub-indeks pada level terendah dalam satu tahun terakhir karena upaya untuk mempertahankan pelanggan mencegah beberapa perusahaan menaikkan biaya.

Kekhawatiran terhadap inflasi yang tinggi telah menyebabkan Bank Sentral India menolak penurunan suku bunga. Dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan pemotongan pertama baru akan dilakukan pada September 2024.

Menjelang pemilihan umum bulan ini, data tersebut kemungkinan akan meningkatkan dukungan bagi pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi, yang berfokus pada manufaktur untuk meningkatkan perekonomian, yang merupakan negara dengan pertumbuhan tercepat di antara negara-negara maju lainnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)