Amerika Serikat. Foto: Unsplash.
New York: Berdasarkan beberapa survei bank regional Federal Reserve AS (The Fed), para pemberi kerja di Amerika Serikat memperkirakan akan mengurangi jumlah pekerja pada 2024, sebuah tren yang akan membatasi kenaikan upah dan mengurangi tekanan inflasi.
Melansir The Business Times, Kamis, 28 Desember 2023, para ekonom memperkirakan rata-rata kenaikan pekerja baru dalam bulanan sebesar 80 ribu dalam tiga bulan pertama tahun depan, sekitar setengah dari kenaikan pekerja yang mencapai 170 ribu pada Desember 2023.
baca juga:
Kepercayaan Konsumen AS Merosot ke Level Terendah dalam Empat Bulan
|
Data regional The Fed menunjukkan upaya bank sentral untuk memperlambat pertumbuhan dan mengendalikan inflasi mulai berdampak pada perekonomian. Hasilnya, meski menunjukkan perlambatan untuk perekrutan tenaga kerja baru walaupun tidak menunjukkan kontraksi langsung.
Di distrik Fed Philadelphia, yang mencakup Delaware, sebagian besar Pennsylvania, dan New Jersey bagian selatan, menunjukan ekspektasi lapangan kerja produsen berada pada salah satu tingkat terlemah sejak 2009.
Kemudian The Fed New York menuturkan jumlah penyedia layanan di Empire State menjadi yang terkecil kedua dalam tiga tahun terakhir. Bagi produsen, angka ini merupakan yang terendah sejak Maret 2017.
Dua survei yang dilakukan Fed di Dallas menunjukkan sekitar 30 persen produsen dan penyedia jasa di Texas mengindikasikan mereka berada pada tingkat staf yang ideal atau naik sekitar 7 poin persentase dari awal tahun. Kemudian 15 persen responden mengatakan mereka kelebihan staf namun tidak memberhentikan pekerjanya.
Jumlah produsen di Lone Star State turun ke level terendah sejak Maret 2020. Bagi penyedia jasa, angka tersebut mendekati level terkecil dalam lebih dari tiga tahun. Ukuran ekspektasi lapangan kerja pabrik yang dikeluarkan Bank Sentral Richmond merosot pada Desember, menyamai angka terlemah sejak Mei 2020, sementara ukuran yang sama untuk jasa meningkat.
Pasokan tenaga kerja seimbang
Meskipun dunia usaha mengatakan kurangnya pekerja yang berpengalaman dan terampil masih menjadi masalah, hasil survei menunjukkan pasokan tenaga kerja semakin seimbang dengan permintaan.
Menurut The Fed Dallas, kenaikan upah tahunan sebesar tujuh persen pada 2021 dan bahkan lebih tinggi lagi pada 2022 diperkirakan akan melambat menjadi 4,3 persen pada tahun depan. Di wilayah Bank Sentral Kansas City, ukuran ekspektasi upah turun ke level terendah dalam tiga tahun terakhir.