Masjid Raya Baiturrahman (MRB). Foto: Medcom.id/Fajri Fatmawati
Media Indonesia • 26 December 2023 08:20
Aceh: Tepat pukul 07.59-08.00 WIB, Selasa, 26 Desember 2023 hari ini, seluruh warga Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar dan sekitarnya diajak menghentikan semua aktifitas guna bertafakur mengenang tsunami Aceh 19 tahun silam.
Dalam tempo waktu satu menit ini setiap warga diimbau dapat berdoa serentak kepada para korban bencana dahsyat 26 Desember 2004 silam.
Kepala Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh, Zahrol Fajri, mengatakan untuk memudahkan koordinasi masyarakat, dalam waktu satu menit itu akan dibunyikan serene serentak di lokasi-lokasi stategis yang mudah terdengar oleh masyarakat.
Ulang tahun mengenang musibah dahsyat yang menelan sekitar 230.000 jiwa itu, kali ini dipusatkan di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh.
Lalu di persimpangan jalan atau setiap jalur transportasi darat akan dinyalakan lampu merah serentak sebagai tanda dimulainya tafakur memohon doa.
"Tafakur bertema 'Munajat Qubra' ini tepat bersamaan waktu terjadi fenomena gemba bumi dan tdunami pada 19 tahun silam. Maka tepat pada detik-detik terjadi musibah, semua warga diharapkan mengenang kebesaran Allah seraya berdoa kepada seluruh syuhada tsunami semoga mereka mendapat tempat yang layak di sisiNya," kata Zahrol Fajri di Aceh.
Sesuai agenda Pemprov Aceh, peringatan 19 tahun tsunami dipusatkan di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, pukul 08.00 WIB, kali ini diisi dengan wirid, zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh Teungku Zamhuri Zuhri. Lalu melakukan santunan anak yatim dan pemutaran film dokumenter detik-detik gelombang dahsyat itu meluluh lantakkan kawasan pesisi Aceh.
Acara pokok juga di isi dengan tausiah refleksi 19 tahun gempa dan tsunami, oleh ulama muda Aceh yang juga Dai Internasional Dr Teungku Amri Fatmi Lc.
Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, akan memberikan sambutan di hadapan ribuan jemaah zikir yang turut hadir jajaran pejabat tingkat provinsi Aceh itu.
"Untuk mengenang peristiwa bencana besar itu juga ada perwakilan komunitas dari Jepang dan Philipina menyatakan ikut hadir" jelas Zahrol Fajri.