Terima Laporan Satgas Antimafia Bola, Wapres: Tindak Tegas Sampai Akar-akarnya!

Suasana pertemuan Satgas Antimafia Bola dengan Wapres Ma'ruf Amin. (Foto: Istimewa)

Terima Laporan Satgas Antimafia Bola, Wapres: Tindak Tegas Sampai Akar-akarnya!

Kautsar Halim • 17 October 2023 22:41

Jakarta: Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin menerima kedatangan Satgas Independen dan Satgas Antimafia Bola Kepolisian  di Kediaman Resmi Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa 17 Oktober. Pertemuan dilakukan untuk membahas perkembangan penyelesaian kasus mafia sepak bola Tanah Air. 

Satgas Independen diwakili oleh Najwa Shihab, Ardan Pradana dan Akmal Marhali. Sedangkan Satgas Antimafia Bola Kepolisian dipimpin langsung oleh Kasatgas yang juga Wakabareskrim Irjen Pol Asep Edi Suheri, Sakasatgas Brigjen Pol Himawan Bayu Aji dan Divisi Siber Polri Kombes Pol Rizki Agung Prakoso. 

Kasatgas Irjen Pol Asep Edi Suheri menyampaikan bahwa pihaknya sudah menetapkan delapan tersangka kasus mafia bola. Mereka adalah K selaku LO wasit dan A selaku kurir pengantar uang. Lalu, M selaku wasit tengah, E selaku asisten wasit 1, R selaku asisten wasit dua dan A selaku wasit cadangan. 

Dua lagi adalah VW yang merupakan eks pemilik salah satu klub sepak bola, dan DR salah satu pengurus klub Y. DR melakukan penyuapan untuk memenangkan klub Y agar dapat masuk atau maju ke Liga 1. Sementara VW berperan aktif sebagai pelobi wasit. 

"Dari delapan tersangka ini, kasusnya akan  kita kembangkan dengan terus melakukan penyidikan dan penyelidikan. Terima kasih kepada Pak Wapres yang sangat peduli terhadap sepak bola Indonesia. Kami akan terus bekerja cepat, tepat, dan akurat untuk melakukan bersih-bersih dari praktik kotor di sepak bola Indonesia," kata Irjen Pol Asep Edi Suheri dalam keterangan resminya.

Ma'ruf Amin yang juga penggemar sepak bola sangat mengapresiasi dibentuknya Satgas Antimafia Bola. Sebab menurutnya, masyarakat sudah lama menginginkan sepak bola Indonesia bersih dan punya prestasi luar biasa. 

"Dulu, kita dijuluki sebagai Brasil-nya Asia. Di era Ramang, Andjas Asmara, Junaidi Abdillah, Iswadi Idris, Abdul Kadir dan Risdianto. Kita bisa tahan Korea Selatan, bahkan menang," kata Ma'ruf yang pernah dijulukan Striker Tebu Ireng ketika masih menjadi santri.

"Sekarang prestasi Korea Selatan sudah mendunia, kita masih berkubang masalah. Karena ada masalah nonteknis yang dibiarkan. Pengaturan skor, suap, dan perjudian," tambahnya.

Ma'ruf pun mengingatkan agar Satgas Antimafia Bola tetap bekerja ekstra keras karena mafia bola sudah mengakar di Tanah Air. Kemudian, dia juga menegaskan siap mendukung Satgas Anti Mafia Bola ketika menjalankan tugas membersihkan sepak bola Tanah Air.

"Jadi, (mafia bola) harus ditindak tegas sampai akar-akarnya. Jangan ada toleransi. Baik itu pemain, pengurus, wasit, bahkan bandar-bandarnya harus dibersihkan. Jangan sampai mafia tidak habis-habis karena akan menghambat kemajuan dan prestasi sepakbola kita," kata Ma'Ruf.

"Sekali lagi, saya dukung dan lakukan tindakan tegas baik dalam lingkup football family maupun hukum negara. Insyaallah sepak bola kita ke depan bisa berprestasi dengan terlebih dulu dilakukan bersih-bersih," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Kautsar)