Harga Emas Berpotensi Alami Penurunan Efek Sinyal Penguatan Dolar AS

Ilustrasi emas. Foto: Unplash

Harga Emas Berpotensi Alami Penurunan Efek Sinyal Penguatan Dolar AS

Annisa ayu artanti • 27 February 2024 13:42

Jakarta: Harga emas pada hari ini mengalami penurunan awal sebelum kembali naik sesuai prediksi.
 
Menurut analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer kenaikan ini diperkirakan hanya bersifat sementara karena harga emas masih menunjukkan kecenderungan penurunan jangka panjang.
 
Dalam prediksinya Fischer menyebutkan, adanya tanda penurunan yang cukup tinggi sebelumnya.
 
"Meskipun terjadi kenaikan, penguatan USD diyakini masih akan berlanjut, dengan mata uang lainnya cenderung menurun. Penurunan harga emas diharapkan memberikan peluang bagi para investor," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Februari 2024.
 

Baca juga: 

Harga Emas Dunia Tergelincir Gara-gara Kenaikan Imbal Hasil Treasury AS

 
Dalam rangkuman harga emas hari ini, terdapat informasi bahwa harga emas berjangka naik pada Selasa pagi, 27 Februari 2022, setelah pengumuman data ekonomi AS dari sektor perumahan semalam.
 
Harga emas spot naik 0,04 persen menjadi USD2.032,02 per oz, sementara emas berjangka naik 0,13 persen ke USD2.041,60.
 
"Meskipun kedua logam mulia sempat mengalami koreksi turun pada sesi Senin sebelumnya, penjualan rumah baru di AS yang mengalami penurunan dan izin bangunan yang meningkat memberikan dukungan terhadap harga emas," jelas dia.
 
Adapun untuk support diperkirakan berada di USD2.025,40, sementara resistance di USD2.053,20. 

Indeks dolar AS turun

Di samping itu, dia juga menjelaskan, indeks dolar AS mengalami penurunan 0,15 persen, diperdagangkan di 103,700.
 
Harga emas turun di perdagangan Asia pada hari Senin karena kekhawatiran atas suku bunga AS yang tinggi.
 
"Meskipun beberapa pejabat Federal Reserve mengingatkan tidak ada kebutuhan untuk terburu-buru dalam pemangkasan suku bunga, permintaan safe haven untuk emas tetap kuat karena tanda-tanda resesi di Jepang dan Inggris serta gangguan geopolitik di Timur Tengah," tutur dia.
 
Faktor-faktor lain yang menjadi fokus saat ini meliputi data Indeks harga PCE AS, pengukur inflasi pilihan Fed, yang akan dirilis minggu ini. Data ini diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai inflasi AS. Lalu, angka produk domestik bruto kuartal keempat yang akan dirilis minggu ini. Meskipun ada beberapa penurunan dalam pertumbuhan ekonomi AS, belum ada indikasi kuat akan penurunan suku bunga lebih awal.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)