Biden Perkuat Pembatasan Akses Cip kepada Tiongkok

Ilustrasi chip. Foto: Unsplash.

Biden Perkuat Pembatasan Akses Cip kepada Tiongkok

Arif Wicaksono • 13 October 2023 14:13

Washington: Pemerintahan Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk menutup celah yang memberi perusahaan-perusahaan Tiongkok akses ke cip kecerdasan buatan (AI) Amerika Serikat (AS) melalui unit-unit yang berlokasi di luar negeri, menurut empat orang yang mengetahui masalah tersebut.

AS tahun lalu mengumumkan pembatasan baru terhadap pengiriman cip AI dan alat pembuat cip ke Tiongkok, dalam upaya untuk menggagalkan kemajuan militernya. Aturan tersebut akan diperketat dalam beberapa hari mendatang. Seseorang yang mengetahui situasi tersebut mengatakan tindakan tersebut dapat dimasukkan dalam pembatasan baru tersebut.

Pada tahap awal pembatasan, pemerintahan Biden memberikan anak perusahaan Tiongkok di luar negeri akses tanpa batas terhadap semikonduktor yang sama, yang berarti mereka dapat dengan mudah diselundupkan ke Tiongkok atau diakses dari jarak jauh oleh pengguna yang berbasis di Tiongkok.

Cip yang dilarang oleh peraturan AS dapat dibeli dari vendor di kawasan elektronik Huaqiangbei yang terkenal di kota Shenzhen, Tiongkok selatan.

AS bakal tutup celah

Washington kini mempertimbangkan cara untuk menutup celah tersebut, kata sumber tersebut, sebuah langkah yang belum pernah dilaporkan sebelumnya. Upaya untuk menutup celah tersebut menunjukkan bagaimana pemerintahan Biden berjuang untuk memutus Tiongkok dari teknologi AI terbaik dan betapa sulitnya menutup setiap kesenjangan dalam kontrol ekspor.

"Tentu saja, perusahaan-perusahaan Tiongkok membeli cip untuk digunakan di pusat data di luar negeri," kata ujar Direktur Pusat Studi Strategis dan Internasional Greg Allen, dilansir Channel News Asia, Jumat, 13 Oktober 2023.

Kementerian Perdagangan Tiongkok sebelumnya menuduh AS menyalahgunakan kontrol ekspor dan menyerukan AS untuk menghentikan penindasan yang tidak masuk akal terhadap perusahaan Tiongkok.

Meskipun mengirimkan cip AI tersebut ke Tiongkok daratan merupakan tindakan ilegal menurut undang-undang AS, namun sangat sulit bagi Amerika Serikat untuk mengawasi transaksi tersebut. Bahkan karyawan yang berbasis di Tiongkok dapat secara legal mengakses cip yang berlokasi di anak perusahaan asing dari jarak jauh.

"Kami sebenarnya tidak tahu seberapa besar masalah ini," kata Analis Riset di Pusat Keamanan dan Teknologi Berkembang (CSET) Universitas Georgetown Hanna Dohmen.

Amerika Serikat berupaya menghentikan peningkatan kemampuan kecerdasan buatan Tiongkok, yang membantu militernya mengembangkan sistem tempur tak berawak, menurut sebuah laporan dalam The International Affairs Review, yang berafiliasi dengan School of International Affairs Universitas George Washington.

Kemampuan AI Tiongkok bergantung pada aksesnya terhadap cip AS. CSET menemukan dalam laporan Juni 2022, dari 97 cip AI individual yang dibeli melalui tender militer Tiongkok selama periode delapan bulan pada 2020, hampir semuanya dirancang oleh perusahaan Nvidia, Xilinx, Intel, dan Microsemi yang berbasis di AS.

Pembatasan ekspor cip

Washington telah berupaya untuk menutup celah lain yang memungkinkan cip AI masuk ke Tiongkok. Pada Agustus, mereka meminta Nvidia dan AMD untuk membatasi pengiriman cip AI di luar Tiongkok ke wilayah lain, termasuk beberapa negara di Timur Tengah.

Sumber mengatakan aturan baru pada chip AI yang diharapkan pada bulan ini kemungkinan akan menerapkan pembatasan yang sama secara lebih luas pada semua perusahaan di pasar.

"Orang-orang Tiongkok dapat sepenuhnya mengakses cip yang sama secara legal dari manapun di dunia. Tidak ada aturan tentang bagaimana chip tersebut dapat diakses," kata Peneliti di lembaga think tank Center for a New American Security yang berbasis di Washington Timothy Fist.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)