Kamala Harris Galang Dana Rp3,2 Triliun usai Memulai Kampanye Pilpres

Wakil Presiden AS Kamala Harris. (EPA)

Kamala Harris Galang Dana Rp3,2 Triliun usai Memulai Kampanye Pilpres

Willy Haryono • 29 July 2024 07:18

Washington: Tim kampanye Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris telah mengumpulkan USD200 juta atau setara Rp3,2 triliun dalam sepekan, sejak orang nomor dua di Negeri Paman Sam itu menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat.

Dalam periode yang sama, Harris telah menghadirkan sekitar 170.000 relawan baru.

Presiden AS Joe Biden mengakhiri pencalonannya dalam pemilu AS 2024 pekan lalu. Ia kemudian mendukung Harris untuk menjadi capres Demokrat dalam pemungutan suara pada November mendatang melawan eks presiden Donald Trump dari Partai Republik.

"Dalam sepekan sejak kami mulai, Kamala Harris telah mengumpulkan USD200 juta. Sebanyak 66 persen dari jumlah itu berasal dari donor baru. Kami telah mendaftarkan 170.000 relawan baru," ujar wakil manajer kampanye Harris, Rob Flaherty, dalam keterangan di media sosial X dan dilansir TRT World, Senin, 29 Juli 2024.

Harris telah mendapatkan dukungan dari sebagian besar delegasi ke Konvensi Nasional Demokrat, yang kemungkinan memastikan dirinya akan menjadi capres resmi partai bulan depan.

Harris, wanita kulit hitam dan Asia Amerika pertama yang menjabat sebagai wakil presiden AS, memperoleh USD100 juta pertamanya dalam 36 jam setelah pengunduran diri dan dukungan Biden, kata kantornya.

Pengambilalihan pencalonan oleh Harris telah menghidupkan kembali kampanye yang goyah di tengah keraguan Demokrat tentang peluang Biden untuk bisa mengalahkan Trump, atau kemampuannya untuk terus memerintah jika ia menang.

Sementara itu pada hari Minggu kemarin, kampanye 100 hari menuju pemilu AS telah dimulai. Ini merupakan babak terakhir dari kampanye yang terguncang upaya pembunuhan terhadap Trump dan mundurnya Biden secara mengejutkan.

Mitch Landrieu, salah satu ketua kampanye wapres AS, mengatakan di MSNBC bahwa Harris "mengalami salah satu pekan terbaik yang pernah kita lihat dalam politik AS dalam 50 tahun terakhir."

Baca juga:  Imbang dengan Trump di Banyak Survei, Harris Merasa 'Underdog'

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)