Ilustrasi penembakan. (Medcom.id)
Willy Haryono • 27 November 2023 10:22
Vermont: Biro Investigasi Federal (FBI) berencana menyelidiki penembakan yang menimpa tiga pemuda Palestina di Burlington, Vermont, Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan kemarin. Penembakan terjadi di tengah momen liburan Thanksgiving, yang diduga otoritas setempat terkait dengan kejahatan rasial.
Seorang juru bicara FBI mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan penegak hukum setempat mengenai insiden di Vermont, dan siap membuka penyelidikannya sendiri jika "terungkap informasi mengenai potensi pelanggaran federal."
Satu dari ketiga pemuda tersebut terluka parah dalam penembakan di dekat University of Vermont. Penembak diidentifikasi hanya sebagai seorang pria kulit putih dengan pistol.
"Tanpa berbicara, penembak melepaskan setidaknya empat peluru ke arah para korban, sebelum kemudian melarikan diri dari tempat kejadian," kata Kepala Kepolisian Burlington Jon Murad, seperti dikutip dari laman TOI.
Murad mengatakan, ketiga korban merupakan keturunan Palestina. Dua adalah warga negara AS dan satu lagi berstatus legal resident. Dua di antara pria tersebut mengenakan syal keffiyeh Palestina berwarna hitam-putih.
"Faktanya adalah, saat ini kami belum mengetahui banyak hal. Namun saya mengimbau masyarakat untuk tidak mengambil kesimpulan berdasarkan pernyataan pihak-pihak yang tidak terlibat," sebut Murad.
Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab (ADC) tampak lebih yakin bahwa penembakan itu bermotif rasial, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para korbannya adalah mahasiswa Amerika keturunan Palestina. "Ada alasan untuk meyakini bahwa penembakan ini terjadi karena para korbannya adalah etnis Arab," tutur komite.
Pelaku diketahui sempat berteriak dan melecehkan para korban, yang saat kejadian sedang berbicara dalam bahasa Arab. Pelaku pun kemudian mulai menembaki korban, kata ADC, yang jelas bertentangan dengan laporan polisi bahwa ia melepaskan tembakan tanpa berbicara sepatah kata pun.