Capai Titik Tertinggi Baru, Bitcoin Tembus Rp1,12 Miliar/Keping

Ilustrasi bitcoin. Foto: Unsplash.

Capai Titik Tertinggi Baru, Bitcoin Tembus Rp1,12 Miliar/Keping

Arif Wicaksono • 12 March 2024 13:09

Jakarta: Bitcoin (BTC) telah mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa atau new all time high (ATH) di atas USD70 ribu per keping atau setara Rp1.127.886.760. Penguatan ini didorong oleh permintaan investor terhadap ETF bitcoin spot AS baru yang diluncurkan tahun ini dan ekspektasi penurunan suku bunga global.

Adapun kenaikan ini didorong lebih tinggi menjelang peristiwa bitcoin halving dalam beberapa minggu ke depan, yang akan membatasi jumlah pasokan baru di pasar yang didistribusikan melalui para penambang bitcoin.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, bitcoin (BTC) kembali berhasil mencetak new all time high (ATH) mencapai harga USD72.800 pada Selasa, 12 Maret 2024 dini hari pukul 01.00 WIB.

Bitcoin bisa kembali cetak rekor tertinggi

Saat ini, BTC masih berpotensi untuk kembali mencetak rekor tertinggi apabila mampu bertahan di atas USD70.000 per keping dan breakout ATH di USD72.800 per keping. Sementara, jika turun di bawah USD70 ribu per keping, maka potensi pelemahan ke support terdekat di USD69 ribu per keping.

Adapun, total kapitalisasi pasar aset kripto berada di level USD2,635 triliun, melesat sebesar 5,75 persen dalam 24 jam terakhir. Hal ini disebabkan miliaran dolar AS telah mengalir ke ETF dalam beberapa minggu terakhir.

Pekan lalu, sebuah rekor tercipta ketika terdapat inflow sebesar USD2,7 miliar dengan jumlah tertinggi sepanjang ETF Bitcoin mulai diperdagangkan pada 22 Januari 2024. Bitcoin tetap menjadi fokus utama bagi investor ritel dan institusi, dengan arus masuk USD2,6 miliar pada minggu ini.

Menurut Digital Asset Fund Flows Weekly dari CoinShares, sejak ETF Bitcoin disetujui, AS telah menarik arus masuk bersih hampir USD10 miliar sejak diluncurkan dua bulan lalu, memicu lonjakan besar di pasar kripto.

Investor nantikan data inflasi

Investor akan mengamati pembacaan indeks harga konsumen dan produsen atau consumer price index (CPI) diharapkan memberikan gambaran arah kebijakan Federal Reserve terkait memangkas suku bunga pada tahun ini.

Data CPI AS untuk Februari akan dirilis pada perdagangan Selasa, dengan ekspektasi kenaikan bulanan sebesar 0,4 persen dan 3,1 persen secara tahunan. Sedangkan laporan harga produsen AS akan dirilis Kamis, 14 Maret 2024. Tidak akan ada komentar dari perwakilan Federal Reserve minggu ini, karena periode blackout sebelum pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 19 hingga 20 Maret 2024.

"Pasar aset kripto sedang dalam tren bullish pada BTC mencetak harga tertinggi baru. Meski demikian, tentu saja sulit  untuk mengetahui seberapa banyak bitcoin bisa naik lagi dalam waktu dekat. Meskipun banyak yang merasa optimis,investor diharapkan waspada terhadap potensi jika terjadinya pembalikan arah," jelas Panji.

Mengacu pada fear and greed indeks saat ini di angka 81 berada di wilayah keserakahan ekstrim atau extreme greed. Perlu diketahui (skor 0 sampai 49) zona Fear yang menunjukkan pasar undervalued, yang dapat menjadi sinyal waktu yang tepat untuk membeli, atau untuk buy the dip. Sementara Greed (skor 50 hingga 100), menunjukkan bitcoin dianggap terlalu tinggi. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)