Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dokumentasi/ MetroTV
Media Indonesia • 16 January 2024 09:18
Flores: Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dilaporkan dominan di kalangan pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Dinas Kominfo Flores Timur, Hery Lamawuran, menyebut penderita ISPA sampai Senin, 15 Januari 2024 tercatat 1.518 orang dari jumlah pengungsi sebanyak 6.568 orang.
"Penyakit dominan kedua ialah diare sebanyak 39 orang dan satu penderita malaria. Seluruh pengungsi yang sakit sudah ditangani oleh petugas medis yang disiagakan di lokasi pengungsian," kata Hery dalam keterangan pers, Selasa, 16 Januari 2024.
Dia menjelaskan untuk lokasi pengungsian di Konga, Kecamatan Titehena sudah dibangun satu tenda kesehatan dan satu tenda P3K. Ada juga tenda yang dikhususkan bagi keluarga.
Menurutnya di Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, pengungsi tersebar di sejumlah lokasi pengungsian yakni SDK Kemiri, SMPN Wulangitang, Kopdit Remaja Hokeng, Koramil Boru, SDI Boru dan Posko Perbatasan, dan rumah warga. Pengungsi juga tersebar di Hewa, Waiula, dan Nileknoheng.
Sementara itu pada Minggu, 14 Januari Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi sebanyak 6 kali letusan dengan tinggi 300-700 meter dari permukaan kawah. Selain itu, tiga kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.000 sampai 1.500 meter mengarah ke utara, serta aliran lava dengan jarak luncur 1.500-2.000 meter mengarah ke arah timur laut.