Erdogan Sebut Hamas sebagai Kelompok Pembebasan Tanah Palestina

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (AP Photo/Ali Unal)

Erdogan Sebut Hamas sebagai Kelompok Pembebasan Tanah Palestina

Willy Haryono • 25 October 2023 18:39

Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa kelompok pejuang Hamas bukan organisasi teroris, tetapi kelompok pembebasan yang berjuang keras demi melindungi tanah Palestina.

Erdogan mendesak gencatan senjata segera antara pasukan Israel dan Hamas, seraya mengatakan bahwa negara-negara Muslim harus bertindak bersama demi perdamaian abadi. Ia juga menyerukan kekuatan dunia untuk menekan Israel agar menghentikan serangan.

Dalam pidatonya di depan anggota partai AKP di parlemen Turki di Ankara, Erdogan juga mengatakan Israel telah memanfaatkan niat baik Turki, dan dia tidak akan pergi ke Israel seperti yang telah direncanakan sebelumnya.

Masih dalam pidatonya di parlemen, Erdogan mengatakan titik penyeberangan Rafah dari Mesir menuju Gaza harus tetap terbuka agar bantuan kemanusiaan dapat terus disalurkan dan pertukaran tahanan dapat terwujud.

Mengutip dari laman Gulf Today, Erdogan mengatakan dirinya membatalkan rencana mengunjungi Israel karena Tel Aviv sedang melakukan perang yang "tidak manusiawi" terhadap Hamas di Gaza.

"Kami punya proyek untuk pergi ke Israel, tapi dibatalkan. Kami tidak akan pergi," kata Erdogan kepada anggota parlemen partai AKP yang berkuasa, seraya menambahkan bahwa ia memandang Hamas sebagai "pembebas" yang memperjuangkan tanah mereka sendiri.

Ketegangan Turki-Israel

Erdogan mengaku sedih dengan "ketidakmampuan" PBB dalam menyetujui resolusi mengenai pengeboman Israel di Gaza dan juga seputar gencatan senjata kemanusiaan di sana.

Seperti yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, Erdogan kembali menyerukan reformasi PBB, seraya mengatakan bahwa Dewan Keamanan perlu direformasi agar menjadi lebih inklusif.

Pemimpin Turki itu tidak mengatakan kapan dirinya bermaksud mengunjungi Israel, di mana Ankara telah mengincar untuk bergabung dengan proyek pipa gas alam yang dipromosikan oleh Amerika Serikat (AS).

"Tentu saja kami punya niat baik, tapi (Netanyahu) menyalahgunakannya," tutur Erdogan.

"Jika dia melanjutkan dengan niat baik, hubungan kami mungkin akan berbeda, tapi sekarang, sayangnya, hal ini juga tidak akan terjadi," sambung dia.

Hubungan Ankara dan Tel Aviv membeku setelah terjadinya serangan Israel terhadap kapal Turki yang membawa bantuan ke Gaza. Serangan itu menewaskan 10 warga sipil di tahun 2010.

Baca juga:  Hampir 100 Warga Palestina di Tepi Barat Tewas Dibunuh Israel Sejak 7 Oktober

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)