Penjelasaan BRIN Soal Hujan saat Musim Kemarau

Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id

Penjelasaan BRIN Soal Hujan saat Musim Kemarau

Atalya Puspa • 10 September 2024 21:56

Jakarta: Beberapa hari ke belakang sejumlah wilayah mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Padahal, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan baru akan dimulai pada Oktober 2024.

Melihat hal itu, Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menyatakan, hujan yang timbul di musim kemarau disebut dengan pseudo rainfall. Fenomena ini terjadi karena peningkatan hujan.

"Pseudo adalah peningkatan hujan sedemikian rupa selama berhari-hari yang menyebabkan orang menyangka sudah awal dari musim hujan. Padahal sebenernya kan enggak," kata Erma saat dihubungi, Selasa, 10 September 2024.

Ia menjelaskan, yang dinyatakan awal musim hujan ialah harus dibuktikan oleh konsistensi hujan selama tiga dasarian berturut-turut. Yakni terjadi hujan selama 30 hari.

"Sementara pseudo ada hujan berhari-hari tapi tidak konsisten turun terus, ada hari-hari basah yang terjadi berturut-turut, ini yang disalahartikan petani misalkan menentukan awal musim tanam karena dia enggak punya data," beber dia.
 

Baca juga: Prakiraan Cuaca di 38 Kota Besar di Indonesia, Dominan Hujan


Erma pun menyatakan bahwa perilaku musim saat ini bisa bergeser karena adanya gangguan cuaca skala luas. Ia pun menyatakan, pseudo rainfall dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya perubahan iklim.

"Tentu harus diteliti apakah ini dampak perubahan iklim. Namun ketidakteraturan dan pergeseran musim tentu merupakan dampak dari perubahan iklim," ungkap Erma. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Eko Nordiansyah)