Korsel Waspadai Perkembangan Perusahaan Infrastruktur

Korea Selatan. Foto: Unsplash.

Korsel Waspadai Perkembangan Perusahaan Infrastruktur

Arif Wicaksono • 1 January 2024 16:11

Seoul: Gubernur Bank Sentral Korsel Rhee Chang-yong mengatakan kekhawatiran pasar baru-baru ini terhadap perusahaan infrastruktur yang bermasalah secara finansial menjadi peringatan terhadap risiko keuangan dari pengetatan moneter yang berkepanjangan.
 

baca juga:

Ekspor Korsel Mulai Melambat di Desember



Dia mengutip keraguan mengenai integritas pinjaman real estat komersial di negara-negara besar dan pengembang lokal skala menengah yang terpaksa merestrukturisasi beban utangnya yang besar sebagai tanda peringatan bagi perekonomian.

“Ada kebutuhan untuk bersiap secara menyeluruh terhadap kemungkinan ketidakstabilan keuangan yang dapat muncul seiring dengan berlanjutnya kebijakan pengetatan,” ujar dia dikutip dari Channel News Asia, Senin, 1 Januari 2024.

Rhee bertemu dengan Menteri Keuangan Choi Sang-mok dan regulator keuangan serta berjanji untuk memberikan dukungan likuiditas setelah pengumuman Taeyoung Engineering & Construction untuk merestrukturisasi utangnya menyebabkan kegelisahan pasar. Perusahaan pembangun terbesar ke-16 di Korsel memiliki utang sebesar 4,58 triliun won (USD3,6 miliar).

Target inflasi tetap

Korsel masih menetapkan target inflasi bank sentral sebesar dua persen, meskipun faktor eksternal dan domestik memerlukan penyesuaian yang lebih baik untuk menentukan jalur suku bunga yang optimal untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ketat.

Inflasi konsumen tahunan Korea Selatan menurun untuk bulan kedua pada bulan Desember menjadi 3,2 persen, mendukung pandangan Bank Sentral Korsel mengenai jalur inflasi, yaitu tekanan harga akan berkurang secara bertahap ke tingkat target sebesar dua persen menjelang akhir 2024.

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengatakan tekanan terhadap harga diperkirakan akan semakin berkurang pada tahun 2024 dan pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan kelompok yang lebih rentan secara finansial, termasuk pemilik usaha kecil, dapat merasakan manfaat dari penurunan inflasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)