Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Pemimpin Mahasiswa Bangladesh di Dhaka

Demonstran membawa foto tokoh pro-demokrasi Bangladesh, Sharif Osman Hadi. (EPA-EFE)

Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Pemimpin Mahasiswa Bangladesh di Dhaka

Willy Haryono • 20 December 2025 19:12

Dhaka: Puluhan ribu pelayat berkumpul di ibu kota Bangladesh pada Sabtu, 20 Desember 2025, untuk menghadiri pemakaman seorang pemimpin mahasiswa, setelah dua hari aksi protes keras menyusul kematiannya.

Kerumunan besar mengiringi prosesi pemakaman Sharif Osman Hadi, tokoh penting dalam gelombang kebangkitan pro-demokrasi tahun lalu. Hadi meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Singapura pada Kamis, setelah ditembak oleh orang-orang bersenjata bertopeng saat meninggalkan sebuah masjid di Dhaka.

Polisi yang mengenakan kamera tubuh dikerahkan di depan gedung parlemen, tempat salat jenazah digelar. Jenazah Hadi, yang dibawa ke ibu kota pada Jumat, dimakamkan di masjid pusat Universitas Dhaka.

“Kami tidak datang ke sini untuk mengucapkan selamat tinggal,” ujar pemimpin sementara Muhammad Yunus dalam pidato emosional.

“Anda ada di hati kami dan akan tetap berada di hati seluruh rakyat Bangladesh selama negara ini masih ada,” sambungnya, dikutip dari The Peninsula, Sabtu, 20 Desember 2025.

Hadi, 32 tahun, dikenal sebagai pengkritik vokal India dan disebut-sebut bersiap maju dalam pemilihan umum pada Februari mendatang. Iqbal Hossain Saikot, seorang pegawai pemerintah yang datang dari jauh untuk mengikuti salat jenazah, mengatakan Hadi dibunuh karena sikapnya yang keras menentang India. Menurutnya, Hadi akan terus hidup “di tengah jutaan rakyat Bangladesh yang mencintai tanah air dan kedaulatannya.”

Kematian Hadi memicu keresahan luas, dengan para demonstran di berbagai wilayah Bangladesh menuntut penangkapan para pelaku. Pada Kamis malam, massa membakar sejumlah bangunan di Dhaka, termasuk kantor surat kabar terkemuka Prothom Alo dan The Daily Star.

Para pengkritik menuding kedua media tersebut cenderung berpihak kepada India, tempat mantan perdana menteri Bangladesh yang digulingkan, Sheikh Hasina, dilaporkan mencari perlindungan sejak melarikan diri dari Dhaka menyusul gejolak politik 2024.

Kelompok hak asasi manusia Amnesty International pada Sabtu mendesak pemerintah sementara Bangladesh untuk melakukan penyelidikan yang “cepat, menyeluruh, independen, dan tidak memihak” atas pembunuhan Hadi serta kekerasan yang terjadi setelahnya.

Baca juga:  Bangladesh Akan Gelar Pemilu Nasional di Paruh Pertama April 2026

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)