Apropi menggelar pelatihan pestisida terbatas di Kabupaten OKU Timur Istimewa
21 January 2025 14:34
OKU Timur: Asosiasi Produsen Pestisida Indonesia (Apropi) menggelar pelatihan pestisida terbatas di Gedung Kafe Tiga F, Desa Tanah Merah, Kecamatan Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur. Kegiatan bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani, sekaligus mempromosikan penggunaan pestisida yang aman dan efektif.
Dalam pelatihan tersebut, Executive Director Apropi, Bungsu Rusli, mengungkapkan pentingnya peran organisasi dalam memastikan kualitas dan keamanan produk pestisida di Indonesia.
“Kami juga mendukung kebijakan berkelanjutan yang mendukung pertanian modern dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti maraknya peredaran pestisida ilegal oleh oknum tidak bertanggung jawab dan meminta semua pihak untuk berkoordinasi agar pelaku importir ilegal dapat diungkap.
Sementara itu, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur, Haryono memberikan apresiasi kepada Apropi dan panitia pelaksana. Kegiatan itu katanya memberikan pengetahuan tambahan kepada para petani dalam penggunaan pestisida secara bijak.
"Harapannya, dengan kolaborasi semua pihak, petani dapat semakin maju dan mendukung kemajuan Kabupaten OKU Timur,” katanya.
Edi Purwoko, Ketua Panitia sekaligus pengurus Apropi Sumatera Selatan, menyampaikan terima kasih kepada seluruh instansi terkait dan anggota gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang hadir. “Selain menghadirkan materi dari narasumber Apropi, kami juga mendatangkan Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Jekvy Hendra yang memberikan materi melalui Zoom Meeting,” ungkapnya.
Pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur, Kapolsek Belitang Madang Raya, Danramil setempat yang diwakili Babinsa, Kepala Desa Tanah Merah, serta anggota Gapoktan se-Kabupaten OKU Timur. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antarinstansi dalam mendukung petani untuk memajukan sektor pertanian secara berkelanjutan. (Yul Indra Rahmat)