Dari Perjanjian Dagang hingga Festival Film: Indonesia-Rusia Peringati 75 Tahun Hubungan

Jakarta: Hubungan Indonesia dan Rusia yang memasuki usia 75 tahun ditegaskan kembali sebagai salah satu prioritas penting Moskow di Asia Tenggara. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, menekankan bahwa kemitraan strategis kedua negara bukan sekadar simbol diplomasi, melainkan kerangka kerja nyata yang akan menentukan arah kerja sama masa depan.

“Deklarasi yang ditandatangani Presiden (Vladimir) Putin dan Presiden Prabowo Subianto bukan hanya seremoni. Ia adalah fondasi yang memandu kita untuk memperluas kolaborasi dalam politik, ekonomi, teknologi, hingga kebudayaan,” kata Tolchenov saat membuka press briefing di kediamannya, Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025.

Tolchenov menegaskan, sejarah panjang hubungan RI–Rusia sejak 1950 telah menjadi dasar kuat untuk menghadapi tantangan global. Dalam pidatonya, ia menyebut Indonesia selalu dipandang sebagai mitra yang konsisten dan dapat dipercaya oleh Moskow.

Selain itu, peringatan 75 tahun ini juga akan diwarnai dengan serangkaian kegiatan budaya. Rusia menyiapkan festival film, pameran seni, hingga pertukaran seniman. “Kami ingin masyarakat kedua negara saling mengenal lebih dekat. Hubungan bukan hanya antar-pemerintah, tetapi antar-manusia,” ujarnya.

Tolchenov juga menyoroti bidang pendidikan. Setiap tahun, ratusan mahasiswa Indonesia berangkat ke Rusia untuk menempuh studi, khususnya di bidang sains dan teknologi. “Kami bangga banyak anak muda Indonesia yang belajar di universitas-universitas kami. Itu adalah investasi jangka panjang bagi hubungan bilateral,” imbuhnya.

Di sektor energi, Rusia membuka peluang kerja sama dalam energi nuklir sipil melalui Rosatom. “Energi, teknologi, dan inovasi adalah jembatan masa depan bagi generasi muda kita. Rusia siap berbagi pengalaman dengan Indonesia,” kata Tolchenov.

Tolchenov menekankan, meski situasi geopolitik dunia menantang, hubungan RI–Rusia tetap stabil dan berkembang. Ia menyebut hal ini tercermin dalam komunikasi intensif antara pejabat tinggi kedua negara, termasuk kunjungan-kunjungan resmi yang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.

Ia juga menyinggung kerja sama ekonomi yang semakin konkret, terutama melalui upaya penyelesaian perundingan Free Trade Agreement (FTA) dengan Eurasian Economic Union (EAEU). “Negosiasi sedang berlangsung dan hasilnya akan memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak,” jelasnya.

Dubes Rusia itu mengakhiri pembukaannya dengan optimisme bahwa momentum 75 tahun akan memperkuat fondasi kerja sama lintas bidang. “Kita berdiri di persimpangan sejarah, dan kita memilih jalan kerja sama, bukan konfrontasi,” pungkasnya.

Baca juga:  Hari Sinema Rusia Digelar di Indonesia