Aksi unjuk rasa alumni SMPN 13 Kota Bekasi atas dugaan pelecehan.
Antonio • 26 August 2025 10:54
Bekasi: Pihak SMP Negeri 13 Kota Bekasi menskors guru yang diduga melakukan pelecehan terhadap anak muridnya. Pemberian skors dilakukan berkaitan dengan dugaan pelecehan yang telah dilaporkan seorang siswa di sekolah tersebut.
Kepala Sekolah SMP Negeri 13 Kota Bekasi, Tetik Atikah, mengatakan pihaknya telah memberikan tindakan tegas dengan menskors guru itu selama sepekan.
"Jadi untuk tugas-tugas tambahan sudah saya bekukan dan sudah saya skors seminggu terhitung hari ini karena kami memutuskannya kemarin Jumat (22 Agustus 2025)," kata Teti, Senin, 25 Agustus 2025.
Teti menyampaikan, pihaknya menerima dua kali laporan dari satu siswa terkait dengan dugean pelecehan yang dilakukan oknum guru tersebut. Pertama, menjelang Lebaran 2025 sekitar Mei dan selanjutnya pada Agustus.
Dari hasil konfirmasi kepada oknum guru, Teti menyebut guru itu mengaku telah melakukan merangkul pundak dan memegang bagian paha.
"Sudah (dikonfirmasi ke guru yang diduga melakukan pelecehan), makanya saya kasih sanksi. Sebatas pengakuan beliau tidak bermaksud melecehkan siswa. Untuk merangkul, ya mengaku, untuk pegang paha ya mengaku," ujarnya.
Dirinya tidak bisa berbuat banyak terkait dengan tuntutan pemecatan kepada guru tersebut. Karena, guru itu berstatus ASN maka kewenangan berada di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bekasi.
"Beliau kan ASN ya, Aparatur Sipil Negara, tidak bisa kepala sekolah memecat ya. Sebatas, saya punya kewenangan menonaktifkan beliau di tugas tambahan, kalau tugas pokok itu ranahnya bukan saya lagi, itu sudah Disdik, sudah BKPSDM. Karena kan beliau ASN guru tugas pokoknya mengajar," ujarnya.
Ratusan alumni SMP Negeri 13 Kota Bekasi meminta agar salah satu guru di sekolah itu dipecat usai diduga melakukan pelecehan kepada murid di sekolah tersebut.
Mereka membawa spanduk bertuliskan kalimat protes atas aksi cabul yang dilakukan oleh guru tersebut dengan tulisan 'Stop Pencabulan Usut Tuntas Kasus Ini' bunyi salah satu poster itu. Salah satu orang tua korban yang berinisial BY, mengatakan, ia protes lantaran anaknya diduga telah menjadi korban pencabulan guru tersebut.