Bentrokan antar penggembala dan petani di Nigeria kerap menelan korban jiwa. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 27 May 2025 17:03
Benue: Lebih dari 30 orang tewas dalam serangan terpisah dalam beberapa hari terakhir di Nigeria bagian tengah, menurut seorang pejabat pemerintah daerah. Rentetan aksi kekerasan ini terjadi di wilayah tempat para penggembala dan petani sering berkonflik memperebutkan tanah.
Menurut Ketua Wilayah Pemerintah Daerah Gwer West di negara bagian Benue, Ormin Torsar Victor, serangan terjadi di tiga desa antara Jumat hingga Minggu waktu setempat, seperti dilaporkan kepada kantor berita AFP, Selasa, 27 Mei 2025.
"Tidak kurang dari 20 orang tewas di desa Aondana pada hari Minggu," katanya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa lebih dari sepuluh orang lainnya tewas di desa lain.
Seorang penduduk Aondona, Ruthie Dan Sam, mengatakan kepada AFP bahwa sebanyak 20 orang tewas di desanya.
"Anak-anak berusia di bawah dua tahun terbunuh. Pemandangan terburuk adalah bayi yang mulutnya ditusuk parang," katanya. Ia menambahkan bahwa orang lain terbunuh juga di desa tetangga, tetapi ia tidak memiliki jumlah pasti korban.
Victor juga menyebut bahwa ia dan warga telah menguburkan lima orang, termasuk seorang ayah dan dua putranya yang tewas di desa Tewa Biana yang sangat dekat dengan pangkalan militer.
Juru bicara Kepolisian Negara Bagian Benue, Anene Sewuese Catherine, mengonfirmasi dua serangan di daerah tersebut, tetapi mengatakan bahwa kantornya belum menerima laporan terkait 20 orang yang tewas.
Ia menyatakan bahwa satu penggerebekan menyebabkan kematian seorang polisi yang telah menangkis serangan dan terdapat tiga mayat ditemukan.
Motif peristiwa kekerasan tersebut masih tidak jelas, tetapi Victor menyalahkan "serangan terkoordinasi" ini pada para penggembala sapi Fulani.
Diketahui bahwa para penggembala nomaden Fulani yang beragama Islam telah lama berselisih dengan para petani yang menetap—banyak di antaranya beragama Kristen—di Benue atas akses lahan dan sumber daya.
Wilayah yang disebut sebagai “Middle Belt” di Nigeria ini kerap menjadi lokasi bentrokan karena agama atau etnis.
Benue telah menjadi salah satu negara bagian Nigeria yang paling terdampak oleh kekerasan antara para penggembala nomaden dan petani, yang menuduh para penggembala merusak lahan pertanian mereka dengan ternak. (Nada Nisrina)
Baca juga: 23 Orang Tewas dalam Bentrok Antar Warga di Nigeria