Melejit, Harga Emas Dunia Capai Titik Tertinggi

Ilustasi pergerakan harga emas. Foto: Freepik.

Melejit, Harga Emas Dunia Capai Titik Tertinggi

Husen Miftahudin • 9 January 2025 09:01

Chicago: Harga emas dunia mencapai titik tertinggi hampir empat minggu pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), setelah Laporan ketenagakerjaan swasta yang lebih lemah dari perkiraan untuk periode Desember memberikan keyakinan bagi sebagian orang di pasar, Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mungkin kurang berhati-hati dalam melonggarkan suku bunga tahun ini.

Mengutip data Yahoo Finance, Kamis, 9 Januari 2025, harga emas spot naik 0,3 persen menjadi USD2.657,38 per ons dan mencapai level tertinggi sejak 13 Desember. Sementara harga emas berjangka AS ditutup 0,3 persen lebih tinggi pada USD2.672,40.

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan ekonomi AS menambah 122 ribu pekerjaan di sektor swasta bulan lalu, dibandingkan dengan estimasi ekonom yang menyebutkan kenaikan sebesar 140 ribu.

Laporan Departemen Tenaga Kerja yang terpisah menunjukkan klaim pengangguran mencapai 201 ribu pada minggu sebelumnya, lebih rendah dari estimasi sebesar 218 ribu.

Para pedagang gelisah menjelang data ketenagakerjaan utama AS yang dirilis Jumat, dan pelantikan Donald Trump pada 20 Januari, dengan ekspektasi serangkaian langkah kebijakan yang menandai dimulainya masa jabatan keduanya sebagai presiden.
 

Baca juga: Harga Emas Antam, UBS, hingga Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini Turun Semua


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Tarif impor Trump picu kenaikan inflasi


Risalah rapat Federal Reserve pada 17-18 Desember mengungkapkan para pejabat memperkirakan inflasi akan mereda tahun ini tetapi mengakui adanya risiko tekanan harga yang membandel, terutama saat mereka menilai dampak potensial dari kebijakan Trump.

Tarif yang diusulkan Trump dapat memicu inflasi AS, mempersulit kemampuan Fed untuk memangkas suku bunga dan berpotensi membebani harga emas.

Namun, gubernur Fed Christopher Waller mengatakan inflasi akan terus turun pada 2025 dan memungkinkan bank sentral untuk lebih lanjut menurunkan suku bunga, meskipun dengan kecepatan yang tidak pasti.

Emas batangan dianggap sebagai lindung nilai inflasi, tetapi suku bunga yang tinggi mengurangi daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Adapun perak spot naik 0,1 persen menjadi USD30,03 per ons, platinum naik 0,2 persen menjadi USD952,76, paladium turun 0,1 persen menjadi USD925,05.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)