Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.
Insi Nantika Jelita • 3 March 2025 17:19
Jakarta: Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi berpandangan terpuruknya indeks harga saham gabungan (IHSG) akibat sikap investor yang masih hati-hati menunggu keputusan tarif perdagangan terbaru oleh Amerika Serikat (AS).
Rencananya, Presiden AS Donald Trump akan memberlakukan tarif tambahan 10 persen pada impor dari Tiongkok. Langkah tersebut menimbulkan ketidakpastian global tetap tinggi.
"Akibat perang dagang, IHSG bahkan menyentuh di level rendah hingga 6.400-an. Suasana hati investor masih suram setelah Trump mengumumkan tarif tambahan 10 persen untuk Tiongkok," ujarnya kepada Media Indonesia, Senin, 3 Maret 2025.
Ibrahim menyebut pergerakan naik turunnya IHSG dan rupiah amat dipengaruhi faktor eksternal. Dengan rencana penambahan tarif 10 persen, dikhawatirkan akan memicu risiko balasan dari Beijing. Hal ini pun akan memperburuk ketegangan antara dua negara tersebut.
Pertemuan dua sesi tahunan Tiongkok, yang akan dimulai minggu ini, akan diawasi ketat oleh investor untuk mendapatkan sinyal tentang arah ekonomi negara tersebut dan langkah-langkah stimulus potensial
"Pergerakan IHSG tergantung dari kondisi eksternal. Ada ketakutan bahwa perang dagang ini akan meningkatkan biaya impor," ucapnya.
Baca juga:
IHSG Ditutup Menguat 3,97% Hari Ini |