Emas batangan. Foto: dok MIND ID.
Eko Nordiansyah • 12 March 2025 11:40
Jakarta: Harga emas (XAU/USD) mengalami lonjakan pada perdagangan Selasa, 11 Maret 2025, diperdagangkan di atas level USD2.914 setelah menghapus pelemahan yang terjadi di awal pekan. Kenaikan ini didorong oleh keputusan koalisi Partai Hijau Jerman yang menyetujui kesepakatan belanja sektor pertahanan, yang berdampak pada penguatan euro (EUR) dan pelemahan indeks dolar AS (DXY).
Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha mengatakan, kondisi ini membuka peluang bagi emas untuk terus menguat sebagai aset safe haven yang menarik di tengah ketidakpastian global. Berdasarkan analisis teknikal, pergerakan harga emas saat ini menunjukkan penguatan tren bullish yang dikonfirmasi oleh kombinasi candlestick dan indikator Moving Average.
"Dengan sentimen pasar yang masih mendukung, proyeksi harga emas hari ini berpotensi naik hingga level USD2.929. Namun, jika harga gagal menembus level tersebut dan mengalami pembalikan arah (reversal), maka emas berisiko turun hingga level support terdekat di USD2.893," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 12 Maret 2025.
Sementara itu, tekanan terhadap dolar AS semakin meningkat akibat ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. CME FedWatch menunjukkan peluang sebesar 95 persen The Fed tidak akan mengubah suku bunga dalam pertemuan 19 Maret 2025.
Namun, probabilitas pemangkasan suku bunga pada pertemuan Mei meningkat menjadi 47,8 persen. Hal ini semakin menekan imbal hasil obligasi AS dan memperlemah Dolar, yang pada gilirannya memberikan keuntungan bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca juga:
Dolar AS Melempem, Harga Emas Menguat |