Intip Portofolio Saham Lo Kheng Hong di 2025

Jakarta: Di kancah investasi saham Indonesia, sosok Lo Kheng Hong telah familiar. Ia sering disebut sebagai 'Warren Buffett Indonesia' karena keberhasilannya dalam berinvestasi. Banyak investor yang menunggu informasi terkait portofolio sahamnya.

Berikut adalah ringkasan portofolio saham Lo Kheng Hong untuk 2025 beserta pendekatan investasinya.
 

Dilansir laman Ruang Menyala, Lo Kheng Hong mengelola investasi di sejumlah sektor. Salah satunya adalah sektor otomotif. Ia memiliki 5,17 persen saham di sebuah perusahaan yang dikenal sebagai produsen ban terbesar di Indonesia, dengan total kepemilikan sebesar 180.001.000 lembar saham. Perusahaan ini memiliki pusat operasional di Jakarta dan pabrik yang terletak di Serang serta Tangerang.

Di samping itu, Lo Kheng Hong juga berinvestasi dalam sektor properti dan real estate. Ia memegang 6,28 persen saham di sebuah perusahaan yang mengeksekusi beragam proyek properti, termasuk perumahan mewah dan gedung perkantoran. Total kepemilikannya di perusahaan ini mencapai 651.416.700 lembar saham.

Dalam industri media dan hiburan, Lo Kheng Hong memiliki 6,38 persen saham, yang setara dengan 1.058.274.000 lembar saham. Perusahaan ini merupakan bagian dari grup media besar di Indonesia yang memiliki beberapa anak usaha.

Lo Kheng Hong juga tercatat memiliki saham di perusahaan pembiayaan, dengan bagian 5,12 persen saham atau 203.944.700 lembar saham.
 

Baca juga: Kapolri Minta Buruh Jaga Iklim Investasi

(Ilustrasi pilihan saham. Foto: dok MI)
 

Lo Kheng Hong dikenal dengan pendekatan value investing. Pendekatan ini berfokus pada pembelian saham yang harga pasarannya berada di bawah nilai intrinsiknya, kemudian menjualnya saat harga sudah mencapai nilai wajar.

Value investing tidak hanya berkaitan dengan pembelian saham murah, tetapi juga mencakup analisis fundamental yang mendalam. Beberapa pendekatan value investing yang digunakan oleh Lo Kheng Hong antara lain:

1. Analisis fundamental menyeluruh
Melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap laporan keuangan, rasio-rasio keuangan, manajemen perusahaan, dan prospek industri untuk memahami nilai intrinsik saham.

2. Mencari perusahaan dengan keunggulan kompetitif
Berfokus pada bisnis yang memiliki keunggulan kompetitif yang berjangka panjang, seperti merek yang kuat, paten, atau jaringan distribusi yang luas.

3. Memperhatikan margin keamanan
Memastikan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai intrinsik dan harga pasar saham sebagai perlindungan dari risiko.

3. Bersabar dan fokus pada investasi jangka panjang
Memiliki perspektif investasi yang panjang dan tidak mudah tergoda oleh fluktuasi jangka pendek di pasar saham.

Dengan pendekatan ini, Lo Kheng Hong telah mencapai kesuksesan di bursa saham Indonesia. Portofolio dan strategi investasinya menjadi teladan bagi banyak investor yang ingin mendapatkan keuntungan di pasar modal. (Avifa Aulya Utami Dinata)