Malang Siaga Bencana Hidrometeorologi, BPBD Petakan Wilayah Rawan

Ilustrasi. Metrotvnews.com.

Malang Siaga Bencana Hidrometeorologi, BPBD Petakan Wilayah Rawan

Daviq Umar Al Faruq • 26 March 2025 15:47

Malang: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur, pada periode 24 Maret hingga 2 April 2025. Salah satu wilayah yang mendapat perhatian khusus adalah Kabupaten Malang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan pihaknya telah membuat daftar wilayah rawan bencana hidrometeorologi di Kabupaten Malang. Pertama yaitu daerah rawan banjir atau banjir bandang:

"Yaitu Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Poncokusumo, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Kalipare, dan Wagir," katanya, Rabu, 26 Maret 2025.
 

Baca: Waspada, Hujan Lebat hingga Angin Kencang akan Melanda Sejumlah Daerah
 
Kemudian daerah yang rawan gerakan tanah atau longsor. Diantaranya Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Poncokusumo, Tumpang, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Wagir, Kromengan, Ngajum, dan Wonosari.

"Lalu daerah rawan angin kencang atau puting beliung yaitu Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Jabung, Tajinan, Poncokusumo, Bululawang, Gondanglegi, Sumberpucung, Kepanjen," jelasnya.

Pemetaan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak bencana. BPBD Kabupaten Malang terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mempersiapkan langkah-langkah penanggulangan bencana. 

Selain itu, warga Kabupaten Malang juga diminta untuk mewaspadai potensi hujan lebat, angin kencang, hujan es, dan puting beliung yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, dan pohon tumbang.

"Waspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, hujan es dan puting beliung di wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi," ujar Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan.

Kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya pola siklonik berupa Bibit Siklon Tropis 92S di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur dan gangguan Madden-Jullian Oscillation (MJO) yang melintasi wilayah Jawa Timur. Kondisi ini menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan yang intens.

"Kondisi atmosfer yang masih labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas di wilayah Jawa Timur mendukung pertumbuhan awan Cumulonimbus yang cukup signifikan," jelas Taufiq.

BMKG Juanda mengimbau masyarakat, khususnya para pemudik yang melintas di wilayah Kabupaten Malang, untuk tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan saat cuaca ekstrem berlangsung. Keselamatan harus menjadi prioritas utama.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)