Kospin Jasa dari Koperasi Batik di Pekalongan Kini Miliki Aset Triliunan

Ketua Umum Forum Koperasi Indonesia (Forkopi) Andy Arslan Djunaid. Istimewa

Kospin Jasa dari Koperasi Batik di Pekalongan Kini Miliki Aset Triliunan

Whisnu Mardiansyah • 17 October 2025 09:53

Yogyakarta: Ketua Umum Forum Koperasi Indonesia (Forkopi) Andy Arslan Djunaid berbagi strategi membangun koperasi simpan pinjam yang tangguh di era modern. Ia menjadi pembicara dalam Musyawarah Nasional V dan Silaturahmi Nasional Perhimpunan BMT Indonesia (PBMT) 2025.

Dalam acara yang dihadiri sekitar 500 pengurus BMT se-Indonesia itu, Andy memaparkan perjalanan panjang Kospin Jasa hingga menjadi salah satu koperasi simpan pinjam terbesar di tanah air.

“Koperasi ini kami sebut koperasi penyatu tiga etnis, atau biasa disebut Arwana, Arab, Jawa, dan China,” ujar Andy Arslan Djunaiddalam forum tersebut pada Kamis, 16 Oktober 2025.

Andy yang juga Ketua Umum Kospin Jasa menceritakan, Kospin Jasa memiliki akar sejarah yang dalam sejak era 1970-an. Koperasi ini awalnya didirikan untuk membantu permodalan para pembatik di Pekalongan.

Pertemuan pendiriannya berlangsung pada 13 Desember 1973 di kediaman tokoh koperasi nasional H.A. Djunaid. Pertemuan bersejarah itu menghadirkan tokoh masyarakat dari tiga etnis berbeda, yaitu Jawa, Tionghoa, dan Arab.

Mereka bersepakat membentuk koperasi simpan pinjam dengan nama "JASA". Nama ini dipilih sebagai harapan dapat memberikan jasa dan manfaat luas bagi anggota dan masyarakat.

Perjalanan kepemimpinan Kospin Jasa mengalami beberapa kali estafet. Andy menjelaskan rangkaian suksesi kepemimpinan sejak era pendiri hingga dirinya memegang tampuk pimpinan.

Pendiri H.A. Djunaid wafat pada 1982 dan digantikan oleh Mirza Zuhri. Kepemimpinan kemudian beralih ke Mukmin Bakri, sebelum akhirnya dipimpin oleh Zaki dari 1986 hingga 2012.

“Saya ditunjuk sebagai ketua umum sejak 2012,” tutur Andy yang telah menjadi anggota Kospin Jasa sejak 1995.

Di bawah kepemimpinannya, Kospin Jasa gencar melakukan transformasi digital. Inovasi teknologi menjadi kunci agar koperasi mampu bersaing dengan lembaga keuangan formal.

“Tahun 2012 kami pakai tablet kasir, 2013 lahir aplikasi Mjasa, 2019 bisa tarik tunai tanpa kartu di BRI, 2020 menerima pembayaran via QRIS, dan tahun 2025 sudah bisa setor tunai lewat Indomaret,” jelas Andy.

Ia menegaskan bahwa langkah inovasi ini membuktikan kemampuan koperasi setara dengan perbankan. Penerapan teknologi mutakhir menjadi bukti nyata keseriusan Kospin Jasa beradaptasi dengan zaman.

“ATM Kospin sudah Visa, saya ingin menunjukkan bahwa koperasi pun bisa. Teknologi Kospin Jasa sudah setara dengan perbankan,” ujarnya.

Andy mengungkapkan, kekuatan utama Kospin Jasa justru terletak pada produk simpanan, bukan pinjaman. Strategi ini menjadi fondasi keuangan yang sehat dan berkelanjutan bagi koperasi.

Kospin Jasa mengembangkan beragam produk simpanan seperti Simpanan Harian, Simpanan Berjangka, Tabungan Haji Labbaika, hingga Simpanan Prima. Di sisi pinjaman, tersedia KUR, Pinjaman Mekar, Talangan Haji, dan Pinjaman Investa Griya.

Selain inovasi digital, Kospin Jasa fokus pada penguatan edukasi bagi anggota dan pengembangan SDM. Pertemuan rutin dengan anggota digelar setiap bulan untuk membangun transparansi dan pemahaman bersama.

“Kami rutin gathering dengan anggota setiap bulan, menjelaskan perjalanan Kospin, target, dan kendala, supaya ketika RAT tidak banyak pertanyaan,” ujarnya.

Pendidikan koperasi juga diarahkan untuk mendukung kemajuan usaha anggota. Andy mengundang ahli pemasaran dan packaging untuk meningkatkan kapasitas bisnis para anggota.

Kospin Jasa kini telah berkembang pesat dengan jaringan 136 cabang di berbagai daerah. Hampir semua kantor cabang telah menempati gedung milik sendiri, menunjukkan stabilitas dan kemandirian organisasi.

Dalam hal pengelolaan SDM, Kospin Jasa menerapkan sistem remunerasi yang kompetitif. Perusahaan memberikan insentif dan jenjang karier yang jelas bagi seluruh karyawan.

“Semua karyawan di atas UMR, THR dua kali gaji setahun, dan bonus bisa sampai lima kali gaji,” jelas Andy.

Untuk menjaga kualitas SDM, Kospin Jasa mendirikan pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat). Langkah ini memastikan kualitas pelayanan tetap unggul dan mampu bersaing dengan industri perbankan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)