Deputi Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM Leontinus Alpha Edison. Foto: dok Kemenko PM.
Husen Miftahudin • 1 October 2025 22:09
Kupang: Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menjadikan dialog yang terbuka dan berkelanjutan dengan seluruh lapisan masyarakat sebagai fondasi utama dalam merumuskan kebijakan ekonomi kerakyatan.
Deputi Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM Leontinus Alpha Edison menegaskan kebijakan yang efektif hanya bisa lahir dari pemahaman mendalam atas aspirasi dan tantangan nyata yang dihadapi masyarakat di lapangan.
"Pemerintah sebagai penyelenggara negara tidak bisa merumuskan kebijakan dari menara gading. Kami di Kemenko PM percaya kebijakan yang efektif lahir dari percakapan yang tulus dan terbuka dengan masyarakat," ujar Leontinus di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 1 Oktober 2025.
"Setiap kelompok, mulai dari pelaku UMKM di desa, pekerja kreatif di kota, hingga tokoh komunitas, memiliki aspirasi dan tantangan unik. Tugas kami sebagai penyelenggara negara adalah mendengar, memahami, dan menerjemahkannya menjadi program yang relevan dan solutif," tambah dia.
Dalam kegiatan pertemuan Kemenko PM dengan ratusan pelaku ekonomi kreatif, gig workers, UMKM, serta tokoh komunitas dan lintas agama di Kupang, Leontinus menjadikan acara tersebut sebagai contoh nyata bagaimana dialog menjadi jembatan antara pemerintah dan warga.
Kegiatan yang melibatkan lebih dari seribu peserta dari berbagai latar belakang tersebut, menurut dia, adalah manifestasi komitmen pemerintah untuk tidak hanya berbicara kepada masyarakat, tetapi berbicara bersama masyarakat.
"Dari dialog di Kupang, kami mendapatkan masukan langsung mengenai tantangan yang dihadapi gig workers dan pelaku ekonomi kreatif, seperti kebutuhan akan kejelasan status kerja, akses terhadap perlindungan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan, hingga standardisasi keterampilan agar bisa bersaing di pasar global. Masukan-masukan inilah yang menurutnya memperkaya proses perumusan regulasi dan program pemerintah agar lebih tepat sasaran," ungkap dia.
Baca juga: UMKM Didorong 'Naik Kelas' Lewat Sertifikasi Halal, BPOM, dan HKI |