Evakuasi 7 Korban Ponpes Al Khoziny Terkendala Himpitan Beton Berat

Sidoarjo: Proses evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, memasuki tahap kritis. Tim SAR gabungan masih berupaya keras mengevakuasi tujuh korban yang telah teridentifikasi keberadaannya, namun tertimpa himpitan balok beton besar di lantai dasar bangunan (sektor A2).

Kasubdit Pengerahan dan Pengendalian Operasi Basarnas, Emi Frizer, menjelaskan posisi para korban berada tepat di bawah reruntuhan berat sehingga tidak memungkinkan dievakuasi tanpa mengangkat struktur atas bangunan.

“Ketujuh korban di sektor A2 berada di lantai dasar dan terimpit balok besar. Evakuasi tidak bisa dilakukan sebelum struktur atas berhasil diangkat,” kata Emi, Kamis, 2 Oktober 2025.
 

Baca: Golden Time Berakhir, Keluarga Korban Setuju Evakuasi Ponpes Al-Khoziny Pakai Alat Berat

Saat ini tim SAR mengerahkan alat berat berupa crane untuk memindahkan material reruntuhan. Proses ini menjadi mendesak mengingat operasi pencarian sudah memasuki hari keempat, di mana kondisi jenazah korban diperkirakan memasuki fase pembusukan.

"Faktor dekomposisi jenazah membuat evakuasi harus dipercepat. Karena fase busuk itu berlangsung cepat. Kurang dari 12 jam masuk fase pertama, kemudian 24 jam fase kedua, dan lebih dari 48 jam sudah masuk fase penyebaran. Dampaknya bukan hanya bau, tapi juga potensi bahaya kimiawi dan biologis,” jelas Emi.

Ia mengatakan tim SAR di lapangan sudah mulai mencium aroma pembusukan yang menyengat. “Bau ini bisa terhirup lewat pernapasan bahkan terserap lewat kulit, apalagi suhu di lokasi cukup panas dan membuat tubuh para petugas berkeringat,” ujar Emi.