Essity resmi menjalin kemitraan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Istimewa.
Arga Sumantri • 6 June 2025 22:59
Jakarta: Kolaborasi dalam upaya pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi. Kerja sama dan strategi yang mumpuni penting dilakukan untuk menekan potensi ancaman kesehatan global akibat AMR.
Ini yang mendasari perusahaan global di bidang kebersihan dan kesehatan, Essity, menjalin kemitraan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) guna memperkuat upaya nasional dalam pengendalian resistensi AMR. Kerja sama ini dinilai menjadi tonggak penting untuk layanan kesehatan berkelanjutan dalam kerangka Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP).
"Kami merasa terhormat dapat mendukung pemerintah Indonesia dalam strategi nasional penurunan AMR," kata Direktur Bisnis Essity untuk Asia Tengah dan Timur, Danny Cho, melalui keterangan tertulis, Jumat, 6 Juni 2025.
Ia mengatakan resistensi antimikroba merupakan salah satu tantangan kesehatan global paling mendesak saat ini. Kondisi ini melemahkan efektivitas pengobatan modern dan meningkatkan angka kematian akibat infeksi yang sebelumnya dapat disembuhkan.
"Sebagai negara dengan populasi terbesar ke empat di dunia, Indonesia berada di garis depan dalam menangani isu ini," ungkap dia.
Kerja sama dalam memperkuat upaya pengendalian AMR ini antara lain melalui kampanye kesadaran publik dan tenaga kesehatan. Kemudian, distribusi materi edukasi yang sejalan dengan strategi nasional AMR, serta pelatihan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.
Baca juga: Menkes: 7,8 Juta Warga Sudah Cek Kesehatan Gratis |