Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 12 April 2025 15:40
Jakarta: Investasi menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan aset dan mencapai tujuan keuangan. Di era digital ini, pilihan investasi semakin beragam, salah satunya bitcoin. Namun, instrumen investasi tradisional seperti valas (valuta asing) tetap menjadi pilihan populer. Lantas, mana yang lebih aman untuk investasi?
Melansir laman OCBC NISP, baik valas maupun bitcoin memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Valas merupakan mata uang asing yang sering digunakan sebagai instrumen investasi karena nilainya yang fluktuatif. Keuntungan berinvestasi pada valas terletak pada pasar yang besar dan likuid, sehingga lebih stabil dibandingkan bitcoin.
Selain itu, valas juga dilindungi oleh regulasi pemerintah, sehingga pergerakan harganya cenderung lebih terkontrol. Meskipun bisa dipengaruhi oleh situasi eksternal, fluktuasinya tidak sejomplang bitcoin.
Di sisi lain, bitcoin merupakan cryptocurrency yang dikenal sebagai mata uang digital terdesentralisasi. Kelebihan bitcoin adalah tidak terpengaruh kebijakan dan regulasi dari para elit politik atau lembaga keuangan. Namun, pasar bitcoin lebih kecil dan harganya cenderung lebih fluktuatif karena jumlah bitcoin yang terbatas.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah legalitas bitcoin. Di Indonesia, bitcoin tidak dianggap sebagai alat pembayaran yang sah. Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemerintah menegaskan virtual currency termasuk bitcoin tidak diakui sebagai alat pembayaran yang sah, sehingga dilarang digunakan sebagai alat pembayaran di Indonesia.
Namun, bitcoin diperbolehkan sebagai alat investasi yang kini berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca juga: Bitcoin Jadi Peluang Investasi Jangka Panjang di Tengah Krisis Global |