Purbaya Minta Pasar Modal Bebas 'Gorengan', Setelah Itu Baru Dikasih Insentif!

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Biro KLI Kemenkeu.

Purbaya Minta Pasar Modal Bebas 'Gorengan', Setelah Itu Baru Dikasih Insentif!

Husen Miftahudin • 9 October 2025 15:45

Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meminta para pemangku kepentingan terkait untuk merapikan perilaku investor, khususnya dalam melakukan transaksi tidak wajar di pasar modal Indonesia. Apabila berhasil, ia berjanji akan memberikan insentif perpajakan bagi pasar modal Indonesia.
 
"Tadi direktur bursa minta insentif terus, yang belum tentu saya kasih. Jadi saya bilang akan saya beri insentif kalau Anda sudah merapikan perilaku investor di pasar modal. Artinya 'goreng-gorengan' dikendalikan, supaya investor kecil terlindungi, baru saya pikir insentifnya," kata Purbaya seusai menghadiri 'Dialog Pelaku Pasar Modal Bersama Menteri Keuangan RI' di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis, 9 Oktober 2025.
 
Purbaya menjelaskan, dirinya terlebih dahulu menertibkan pegawai pajak di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), supaya tidak berbuat macam-macam ke depan.
 
Namun, apabila masih ada masalah ke depan, ia mengatakan pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat menghadap ke dirinya lagi, yang kemudian akan dicarikan solusi terkait insentif seperti apa yang cocok untuk mengembangkan pasar modal Indonesia.
 
"Kalau saya bisa merapikan pegawai pajak sehingga gak macam-macam lagi ke depan, harusnya concern mereka sudah hilang. Tapi kalau saya sudah merapikan, masih ada masalah lagi, dia bisa menghadap saya lagi, saya lihat insentif apa yang cocok buat mengembangkan dan mendukung pertumbuhan industri pasar modal di Indonesia," terang Purbaya.
 

Baca juga: Menkeu Purbaya Kantongi Rp7 Triliun dari Penunggak Pajak


(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
 

Dorong perekonomian nasional

 
Bukan hanya untuk mendorong perkembangan pasar modal Indonesia, Purbaya mengatakan tujuan utama kebijakan Kemenkeu adalah untuk mendorong perekonomian nasional.
 
"Saya masih punya uang cukup banyak untuk menambah lagi kalau diperlukan. Otomatis kalau ekonominya bagus, pasar saham naik, jadi pergerakan di pasar saham menggambarkan ekspektasi investor untuk ke depannya kita seperti apa," sebut Purbaya.
 
Ia mengingatkan kebijakan pengalihan likuiditas senilai Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) baru berjalan satu bulan. Dia yakin kebijakan tersebut pasti akan terasa ke depan.
 
"Kan likuiditas baru kurang dari satu bulan jalan, enggak mungkin tiba-tiba lari. Tapi, mereka bisa hitung ke depan akan seperti apa ekonominya, dan saya pikir dengan diskusi tadi mereka akan lebih yakin bahwa perbaikan sifatnya struktural dan akan berkembangan terus ke depan," urai Purbaya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)