Walkot Tangerang Petakan Pelanggaran Pembangunan di Daerah Aliran Sungai

Gubernur Banten, Andra Soni (tengah) bersama Wali Kota Tangerang, Sachrudin (kanan) meninjau lokasi banjir di Perumahan Ciledug Indah, Kota Tangerang.

Walkot Tangerang Petakan Pelanggaran Pembangunan di Daerah Aliran Sungai

Hendrik Simorangkir • 8 July 2025 17:53

Tangerang: Wali Kota Tangerang Sachrudin bakal memetakan pelanggaran pembangunan di daerah aliran sungai di wilayah rawan banjir. Pihaknya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan Pemerintah Pusat bakal melakukan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah.

"RTRW atau Rencana Tata Ruang Wilayah untuk melihat ada beberapa pelanggaran pembangunan yang ada di daerah aliran sungai. Ya, ada tahapnya dan akan kita petakan tidak langsung gusur saja," ujarnya saat meninjau lokasi banjir di Perumahan Ciledug Indah bersama Gubernur Banten, Andra Soni, Selasa, 8 Juli 2025.

Pihaknya terus melakukan upaya-upaya pengawasan terhadap masalah yang terjadi kepada masyarakat, termasuk masalah banjir. Penanganan banjir, menurut dia, tidak bisa secara parsial dari hulu, tengah, dan hilir.

"Dan masalah kewenangan, ini kan kewenangannya pemerintah pusat. Ada beberapa ruas yang memang belum terselesaikan oleh PUPR Pusat, dengan kehadiran Pak Gubernur Banten, saya optimis pemetaan ini akan berjalan dan koordinasinya terus dilakukan," jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Banten, Andra Soni meninjau banjir di Perumahan Ciledug Indah I dan 2 dan Jalan KH Hasyim Ashari, Karang Tengah, Kota Tangerang yang telah memutus akses menuju Jakarta. Menurutnya, banjir di lokasi tersebut lantaran makin sempitnya aliran sungai.

"Saat waktu saya kecil, karena saya besar di lingkungan ini ada istilahnya banjir nasional, 5 tahun sekali. Tapi sekarang akhirnya menjadi banjir bulanan dan itu bisa beberapa kali. Kami akan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, karena ada beberapa hal yang harus dikerjasamakan," ujarnya, Selasa, 8 Juli 2025.

Menurut Andra Soni, banjir ini pun terjadi lantaran kali atau sungai semakin sempit, kemudian drainase yang tidak berfungsi. Selain itu, curah hujan yang tinggi pun menjadi salah satu faktor yang membuat akses jalan menuju Jakarta itu terputus.

"Dan kemudian lokasi yang rendah otomatis rawan dengan banjir. Memang harus banyak yang kita lakukan perbaikan-perbaikan, dari sisi aturan, salah satunya adalah kita mulai harus merevisi penataan ruang kita, pemanfaatan ruang salah satunya adalah daerah aliran sungai," jelas dia.

Andra Soni menjelaskan, permasalahan banjir yang merendam di wilayahnya itu ditegaskannya sudah dilaporkan kepada Pemerintah Pusat. Ia memastikan jika pihaknya bersama dengan kementerian terkait serta kepala daerah lainnya telah menyusun rencana penanggulanan banjir di Jabodetabekjur.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)