'Pasang Badan' Pemerintah ke Udang Indonesia yang Ditolak BPOM AS

Ilustrasi pengusaha udang. Foto: dok MI.

'Pasang Badan' Pemerintah ke Udang Indonesia yang Ditolak BPOM AS

Ade Hapsari Lestarini • 22 September 2025 23:16

Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration/FDA) melaporkan adanya kandungan Cesium-137 dalam udang mentah beku yang diproses PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods). Atas temuan itu, FDA menghentikan sementara impor produk PT BMS hingga perusahaan tersebut dinilai mampu mengatasi permasalahan kontaminasi.

 
Gerak cepat, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menelusuri temuan FDA terkait dugaan kontaminasi zat radioaktif pada produk udang beku asal Indonesia yang dijual di Walmart. FDA menyebut, udang mentah tersebut diduga terpapar Cesium-137 (Cs-137).
 
Melansir laman BRIN, Cs-137 adalah unsur radioaktif yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir. Cs-137 mudah larut dalam air, sehingga jika mengontaminasi lingkungan, ia akan larut dan dapat masuk ke rantai makanan maupun tubuh makhluk hidup.
 
Laporan Live Science sebelumnya menyebutkan BMS Foods diduga menangani udang mentah dalam kondisi yang tidak sesuai standar sehingga menimbulkan risiko paparan.
 
Terkait ini, pemerintah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida CS-137 dan Kesehatan Pada Masyarakat Berisiko Terdampak yang dimimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan dan melibatkan para Menteri dan institusi terkait.
 
Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara Khrisna Hasibuan, mengungkapkan Satgas bertugas untuk mensinergikan upaya pencegahan, pengendalian, dan perlindungan bagi masyarakat dan lingkungan dari bahaya radioaktif serta menjaga daya saing produk ekspor Indonesia di pasar luar negeri.
 

18 kontainer produk udang dipulangkan

 
Media Indonesia mencatat, sebagaimana diketahui, sejak 2 September 2025, terdapat 18 kontainer produk udang yang yang dipulangkan ke Indonesia dalam perjalanan ekspor atau return on board (ROB) ke Amerika Serikat yang dimiliki oleh PT BMS.
 
Tim gabungan terdiri dari Bea Cukai, Badan Karantina Indonesia (Barantin), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta dari KKP langsung melakukan penanganan dan pemeriksaan kontainer-kontainer setibanya tiba di Indonesia.

 
"Pemerintah mengumumkan 18 kontainer ROB tersebut telah selesai dilakukan pengujian mutu dan kadar radioaktif CS-137. Hasil pemeriksaan oleh BRIN sebagai institusi yang berhak untuk melakukan pemeriksaan menunjukkan produk udang tidak terdeteksi radioaktif CS-137," ucap Bara, Rabu, 17 September 2025.
 
Dengan demikian, lanjut Bara, produk udang tersebut layak dan aman untuk dikonsumsi. Pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak ragu mengonsumsi produk perikanan, khususnya udang.
 

Industri udang aset Indonesia

 
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan, menegaskan industri udang adalah aset negara Indonesia, yang menyerap ribuan tenaga kerja dan berkontribusi besar terhadap ekspor Indonesia. Melansir laman KKP, udang merupakan komoditas unggulan ekspor perikanan Indonesia.
 
Volume ekspor udang Indonesia pada 2024 mencapai 214,58 ribu ton dengan nilai keekonomian USD1,68 miliar. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara ke-5 eksportir udang terbesar di dunia setelah Ekuador, India, Vietnam, dan Tiongkok, dengan AS sebagai pasar utama ekspornya. Karena itu, pemerintah berkomitmen untuk melindungi nelayan, pekerja, dan pengusaha di bidang udang ini.
 
"Kita telah melakukan investigasi dengan hati-hati menggunakan pendekatan ilmiah sesuai standar internasional. Keamanan pangan tetap menjadi prioritas utama kita," ungkap dia, dilansir laman BPOM.
 
Menko Pangan mengatakan Pemerintah Indonesia telah bergerak cepat, melokalisir, dan menutup dugaan sumber pencemaran Cs-137 di wilayah terdampak, serta akan melakukan dekontaminasi.
 
BPOM bersama KKP terus berkoordinasi secara intensif untuk memastikan keamanan produk perikanan Indonesia. Keduanya berkomitmen menjalankan tugas dengan profesional dan sesuai kewenangan untuk melindungi konsumen serta menjaga reputasi ekspor Indonesia di pasar internasional.
 

Penolakan udang RI murni perang dagang

 
Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono, menegaskan penolakan ekspor udang Indonesia oleh FDA murni persoalan perang dagang, bukan karena kandungan isotop radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Wamen Kelautan dan Perikanan (KKP) di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 September 2025.
 
Melansir laman DPR, Riyono menuturkan, persoalan ini sebelumnya sudah ia sampaikan dalam rapat bersama Menteri KKP. Saat itu, pemerintah menegaskan hasil investigasi menunjukkan kandungan Cs-137 pada udang ekspor BMS masih dalam kategori aman.
 
"Berdasarkan Permenkes Nomor 1031 Tahun 2011, kandungan maksimal Cs-137 adalah 500. Sementara pada produk udang yang diekspor ke Amerika kandungannya hanya 68. Jadi ini aman,” tegas Riyono.
 
Ia meminta KKP, khususnya Direktorat Jenderal Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, agar tidak menyerah menghadapi situasi ini. "Ini murni perang dagang dengan Amerika. Kita harus berjuang habis-habisan memastikan produk udang kita diterima dan tidak dianggap bermasalah," ujar dia.
 
Politisi PKS itu juga mengingatkan agar udang yang dikembalikan dari Amerika tidak dimusnahkan, karena tetap layak konsumsi. Ia mendorong agar produk tersebut bisa dimanfaatkan kembali, termasuk kemungkinan untuk diekspor ke pasar lain.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)