Presiden Prancis Siap Tunjuk Bukti Bahwa Istrinya Wanita Tulen

Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama sang Istri, Brigitte. Foto: Anadolu

Presiden Prancis Siap Tunjuk Bukti Bahwa Istrinya Wanita Tulen

Fajar Nugraha • 19 September 2025 15:30

Paris: Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama sang istri, Brigitte Macron, berencana menghadirkan “bukti ilmiah” dalam sidang gugatan pencemaran nama baik di pengadilan Amerika Serikat (AS) untuk menegaskan bahwa ibu negara adalah seorang perempuan.

Dalam wawancara dengan podcast Fame Under Fire milik BBC, pengacara pasangan tersebut, Tom Clare, menyatakan bahwa tim hukum akan menyertakan bukti berupa foto dan data ilmiah dalam gugatan terhadap influencer sayap kanan asal Amerika Serikat, Candace Owens, yang menyebarkan klaim bahwa Brigitte dilahirkan sebagai laki-laki.

Tom Clare mengatakan ibu negara menganggap klaim tersebut “sangat meresahkan” dan merupakan “pengalih perhatian” bagi Presiden Prancis.

"Saya tidak ingin mengatakan bahwa hal itu entah bagaimana telah membuatnya kehilangan kendali. Namun, seperti halnya siapapun yang menyeimbangkan karir dan kehidupan keluarga, ketika keluarga Anda diserang, hal itu akan membebani Anda. Dan dia tidak kebal terhadap hal itu karena dia adalah presiden suatu negara," ujar Pengacara Presiden bersama sang Istri, Tom Clare.

Clare menegaskan bahwa pasangan Macron akan menghadirkan bukti ilmiah untuk sepenuhnya menepis tuduhan tersebut, meskipun ia belum membeberkan detail lebih lanjut.

Pada Juli lalu, keluarga Macron mengajukan gugatan hukum terhadap podcaster sayap kanan Amerika Serikat itu dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Gugatan yang diajukan di pengadilan negara bagian Delaware berfokus pada klaim Candace Owens, yang menyebut Brigitte Macron sebenarnya lahir sebagai laki-laki lalu berganti menjadi perempuan dengan menggunakan identitas orang lain. Selain itu, Owens juga menuduh Emmanuel Macron memiliki hubungan keluarga sedarah dan bahkan menyatakan bahwa ia terpilih sebagai Presiden Prancis karena campur tangan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat Central Intelligence Agency (CIA).

Gugatan setebal 219 halaman itu menuntut adanya persidangan juri atas 22 tuduhan yang berkaitan dengan pernyataan Owens, termasuk dalam seri delapan episode yang berisi berbagai klaim mengenai Macron. Gugatan tersebut juga mencakup penolakan Owens terhadap tiga permintaan pencabutan yang telah diajukan sejak Desember lalu.

Isu palsu mengenai identitas gender Brigitte Macron sudah beredar di media sosial sejak 2021. Saat itu, dua perempuan asal Prancis mengunggah video di YouTube yang menuduh dirinya pernah menjadi seorang pria bernama Jean-Michel Trogneux—padahal Jean-Michel adalah saudara laki-lakinya sendiri.

Selain gugatan di Amerika Serikat, pada Juli lalu keluarga Macron juga mengajukan perkara terhadap kedua wanita tersebut ke pengadilan banding tertinggi, setelah sebelumnya Pengadilan Banding Paris membatalkan putusan awal.


(Muhammad Fauzan)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)