Akses pintu masuk Stasiun Yogyakarta. Dokumentasi/Istimewa
Whisnu Mardiansyah • 29 August 2025 09:45
5Yogyakarta: Sepanjang September 2025, Yogyakarta dipadatkan dengan sejumlah agenda wisata pameran, konser, hingga atraksi wisata. Bagi wisatawan yang ingin berlibur di Kota Pelajar September ini, jangan dilewatkan yuk catat tanggal dan lokasinya.
Berikut agenda wisata Yogyakarta sepanjang September 2025:
1. Jogja Book Fair 2025: 4-14 September
- Pameran buku dalam merayakan Hari Literasi Internasional ini menghadirkan berbagai kegiatan seru seperti bedah buku, konser, dan pasar kuliner. Acara dihelat di Graha Pustaka Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY pada 4-14 September
2. Sibakul Heritage Ride: 6 September 2025
- Acara gowes dengan rute 20 kilometer ini akan menyusuri pesona Yogyakarta dengan bangunan-bangunan bersejarah peninggalan dari era keraton hingga kolonial, Acara ini start dari Stadion Mandala Krida Kota Yogyakarta pada Sabtu, 6 September 2025.
3. Jogja Holden Day: 6-7 September
- Festival dan ajang kumpul pada pecinta mobil holden. Event ini menjadi tempat untuk mewadahi segala bentuk aktivitas dan kreasi dalam suatu konsep pameran dan festival yang dikhusukan untuk merk Mobil Holden dengan berbagai tipe. Acara digelar di Stadion Maguwaharjo Sleman Sabtu-Minggu, 6-7 September 2025.
4. Jogja Coffee Week: 5-7 September
- Acara ini menjadi pameran kopi terbesar yang mempertemukan roaster, petani, pelaku usaha, komunitas, hingga penikmat kopi dari seluruh Indonesia. Acara digelar di Jogja Expo Center Hall B-C Kota Yogyakarta pekan depan 5-7 September 2025.
5. Gelar Seni Pasar Kangen TBY: 7-13 September
- Acara yang menjadi bagian istimewa dari Pasar Kangen Jogja 2025 selalu dinanti-nanti masyarakat dan wisatawan. Acara ini menampilkan kesenian tradisional, pertunjukan budaya, serta kuliner khas tempo dulu. Acara digelar di Taman Budaya Yogyakarta pada 7-13 September.
6. Biennale Jogja 18 Babak I: 19-24 September
- Biennale Jogja 18: KAWRUH – Tanah Lelaku, Babak I akan diselenggarakan di Padukuhan Boro, Desa Karangsewu, Kulon Progo. Babak ini menjadi titik awal perjumpaan dengan warga, membuka ruang dialog antara praktik seni dan pengetahuan lokal yang tumbuh dari pengalaman sehari-hari.