Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie). Dok Medcom.id
Arga Sumantri • 28 June 2023 21:41
Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) menekankan infrastruktur sekolah yang berkualitas dan tahan bencana harus menjadi prioritas dalam proses pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di Tanah Air. Berdasarkan kajian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Bank Dunia, sebanyak 75 persen sekolah di Indonesia berada di lokasi rawan bencana.
"Posisi wilayah Indonesia yang rawan bencana seharusnya diantisipasi dengan tepat, salah satunya dengan membangun infrastruktur sekolah yang tahan bencana," kata Rerie dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 28 Juni 2023.
Ia mengatakan hingga saat ini belum ada mekanisme pemeliharaan gedung sekolah yang efektif sesuai tingkat kerusakannya dengan memperhatikan prinsip-prinsip ketahanan bencana. Hasil kajian itu menyarankan pemeliharaan gedung sekolah secara rutin, sehingga biaya rehabilitasi gedung sekolah lebih terjangkau ketimbang pembiayaan rehabilitasi gedung rusak berat.
Menurut Lestari, hasil kajian BNPB dan Bank Dunia harus ditindaklanjuti segera dengan perencanaan yang tepat. Apalagi, sekolah merupakan tempat generasi penerus bangsa menuntut ilmu dalam rangka meningkatkan kualitas berpikir dan menanamkan akhlak yang baik.
Anggota Komisi X DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Jawa Tengah itu mengatakan keamanan dan kenyamanan dalam menuntut ilmu harus dijamin. Salah satunya, mengupayakan sarana dan prasarana sekolah yang berkualitas baik dan tahan bencana.
Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun ajaran 2021/2022 menunjukkan hampir di semua jenjang pendidikan mengalami peningkatan kerusakan sarana sekolah. Tercatat 60,6 persen ruang kelas SD dalam kondisi rusak ringan atau sedang pada tahun ajaran 2021/2022. Angka tersebut lebih tinggi 3,47 persen ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar 57,13 persen.
Kemudian, ruang kelas jenjang SMP yang mengalami rusak ringan atau sedang sebesar 53,3 persen. Persentasenya lebih tinggi 2,74 persen ketimbang tahun ajaran 2020/2021 sebesar 50,56 persen.
"Persentase ruang kelas rusak ringan atau sedang di SMA tercatat 45,03 persen pada tahun ajaran 2021/2022. Proporsinya meningkat 2,16 persen tahun sebelumnya 42,87 persen," ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Ia menekankan kondisi tersebut harus mendapat perhatian serius dari para pemangku kebijakan. Ini agar sarana dan prasarana publik, termasuk sekolah, benar-benar memiliki kualitas terbaik demi keamanan dan kenyaman generasi penerus bangsa saat menuntut ilmu.
Rerie berharap proses pembangunan di sektor pendidikan dapat dilakukan secara benar dan transparan sesuai dengan perencanaan yang telah disepakati. Dengan begitu, dukungan terhadap upaya negeri ini membangun sumber daya manusia yang tangguh dan berkarakter kuat melalui sektor pendidikan, dapat diwujudkan secara maksimal.