Peran Minyak dan Gas Masih Sangat Krusial

Ilustrasi. FOTO: dok MI

Peran Minyak dan Gas Masih Sangat Krusial

Medcom • 14 September 2023 06:07

Yogyakarta: Peningkatan kebutuhan minyak dan gas yang terus meningkat merupakan cerminan bahwa peran minyak dan gas sangat krusial karena manfaatnya yang melimpah. Oleh karena itu, meskipun secara prosentase kontribusi minyak dan gas akan menurun, namun dari aspek volume kebutuhan minyak dan gas justru meningkat.

Menurut Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan minyak di 2050 akan meningkat 139 persen dan kebutuhan gas meningkat 298 persen dibandingkan dengan kebutuhan saat ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, SKK Migas telah menyiapkan peta jalan melalui rencana strategi Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0 dalam mencapai target hulu migas.

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf di acara Forum Leadership Hulu Migas 2023 'Lead to Win' mengatakan, Indonesia perlu mencapai level produksi terbaik nasional di 2030 yaitu satu juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas (BSCFD) serta meningkatkan multiplier effect.

"Setiap pengeluaran kegiatan hulu migas memberikan dampak positif bagi industri penunjang hulu migas, UMKM, dan menggerakkan perekonomian di daerah," ungkap Nanang, di acara itu, yang penyelenggaraannya didukung EMP, Medco Energi, BRI, BNI, Bank Mandiri, dan Asuransi Jasindo, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 13 September 2023.

Tulang punggung peningkatan produksi minyak nasional

Pun demikian dengan faktor teknologi yang menjadi salah satu tulang punggung bagi peningkatan produksi minyak nasional. Nanang mengutip data mengenai kemampuan Amerika Serikat yang berubah dari importir minyak menjadi eksportir. Hal yang sama berpotensi juga bisa dilakukan Indonesia, karena dari 128 cekungan yang sudah berproduksi adalah 20 cekungan.

"Pemanfaatan teknologi akan mendorong peningkatan produksi migas nasional di masa mendatang sehingga dapat meningkatkan produksi minyak yang saat ini masih di bawah kebutuhan," jelas Nanang.

Pemerintah terus memberikan dukungan sehingga meningkatkan iklim investasi di sektor hulu migas. Hal ini dirasakan dengan investasi hulu migas yang cepat pulih pascapandemi covid-19, sehingga di 2022 investasi mencapai USD12,3 miliar. Untuk 2023 ditargetkan mencapai USD15.5 miliar atau meningkat 26 persen.

Sementara di level global investasi tumbuh sebesar 6,5 persen. "Hal ini menunjukkan bahwa daya saing hulu migas Indonesia terus membaik sehingga di masa yang akan datang akan semakin tinggi lagi investasi hulu migas yang masuk ke Tanah Air," kata Nanang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)