Twitter. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 20 September 2023 18:04
Paris: Elon Musk akan menagih semua pengguna platform media sosial X miliknya, yang akan menjadi perubahan terbesar sejak ia mengambil alih situs yang saat itu dikenal sebagai Twitter pada Oktober lalu. Namun para ahli mengatakan langkah ini akan membuat X kesulitan untuk mendapatkan pengguna.
Selama pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Musk mengatakan bahwa memperkenalkan pembayaran bulanan kecil untuk X adalah satu-satunya cara untuk memerangi bot, yang mengganggu situs tersebut.
Namun para pengguna X bersatu dalam kekecewaan terhadap rencana tersebut, dan menyatakan hal tersebut pada akhirnya akan mengakhiri situs tersebut. Para analis mempertanyakan logika dari langkah yang akan membuat platform tersebut semakin kurang menarik bagi pengiklan.
“Saya membayangkan banyak orang tidak akan repot menambahkan rincian pembayaran, tidak peduli seberapa kecil harganya,” kata Pendiri Perusahaan Penasihat Online Kepios, Simon Kemp dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 20 September 2023.
Musk membeli Twitter seharga USD44 miliar, namun kemudian mengakui nilainya anjlok setelah ia memecat tenaga kerjanya dan mengizinkan teori konspirasi sayap kanan kembali ke situs tersebut, sehingga membuat para pengiklan melarikan diri.
Musk mengatakan pada Juli, platform tersebut telah kehilangan sekitar setengah pendapatan iklannya, meskipun sebulan sebelumnya dia mengklaim hampir semua pengiklan telah kembali dan 90 persen bot telah dihapus.
X tidak menanggapi permintaan AFP mengenai rincian rencana membebankan biaya kepada pengguna. Langkahnya untuk membuat pengguna membayar memicu ribuan pesan dan meme kritis.
"RIP X/Twitter! Ini NYATA dan MENYENANGKAN tetapi sejak Anda mengambil alih, itu tidak NYATA MENYENANGKAN," tulis seorang pengguna bernama Jesi T.