Wapres AS Kecam Perang Rusia di Ukraina di Hadapan Menlu Lavrov

Wapres Kamala Harris satu ruangan dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov. Foto: Associated Press

Wapres AS Kecam Perang Rusia di Ukraina di Hadapan Menlu Lavrov

Fajar Nugraha • 7 September 2023 22:06

Jakarta: Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menghadiri KTT Asia Timur atau East Asia Summit (EAS) yang merupakan rangkaian dari KTT ASEAN di Jakarta, Kamis 7 September 2023. Harris berada satu ruangan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

 

Kedua negara saat ini bersitegang karena perang yang dilakukan Rusia di Ukraina. Wapres Harris pun mengecam keras perang tersebut.

 

“Amerika Serikat keras perang brutal dan tidak adil yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, dan tindakan Rusia telah memperburuk kerawanan pangan dan merugikan jutaan orang yang rentan di Indo-Pasifik dan di seluruh dunia,” tegas Wapres Harris, dikutip dari Whitehouse gov.

 

Selain mengenai Rusia, Harris juga menegaskan kembali komitmen AS terhadap Indo-Pasifik dan sentralitas ASEAN, dan menekankan dukungan kuat Amerika Serikat terhadap Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik. Dirinya menggarisbawahi komitmen Pemerintahan Biden-Harris untuk bekerja sama dengan sekutu dan mitra guna memastikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, sejahtera, berketahanan, dan aman.

 

Salah satu yang disoroti Harris adalah hubungan ekonomi yang erat antara Amerika Serikat dan Asia Tenggara, dan meninjau upaya yang sedang berlangsung untuk mendorong kesejahteraan berbasis luas melalui investasi pada infrastruktur berkualitas tinggi dan berkelanjutan, mempercepat transisi energi, dan mengembangkan rantai pasokan yang aman dan tangguh, yang semuanya mendukung ASEAN sebagai Episentrum Pertumbuhan.

 

“Kami menegaskan kembali kemajuan bersejarah yang dicapai tahun ini untuk memajukan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik yang memberikan manfaat nyata bagi semua anggotanya dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis luas di seluruh kawasan,” tutur Harris.

 

Tidak hanya itu, Wakil Presiden Harris juga menggarisbawahi pentingnya tatanan berbasis aturan internasional dalam menjaga perdamaian dan kemakmuran selama beberapa dekade di Indo-Pasifik, sekaligus mengakui bahwa komunitas internasional harus mengatasi ancaman yang semakin besar terhadap tatanan tersebut. Harris menekankan bahwa kebebasan navigasi dan penerbangan harus dihormati di Laut China Timur dan Laut Chna Selatan, dan semua perselisihan harus diselesaikan secara damai dan sesuai dengan hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982.

 

Bagi Harris, AS mendukung keputusan pengadilan arbitrase PBB pada 2016 dan menyatakan bahwa keputusan ini bersifat final dan mengikat secara hukum. Ia juga menegaskan kembali pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Harris juga menyambut baik transparansi dan keterlibatan Jepang yang berkelanjutan dengan komunitas ilmiah, serta pemangku kepentingan regional, terkait pelepasan air olahan dari situs Fukushima Daiichi.

 

Kemudian Harris mengecam tindakan brutal rezim militer Myanmar yang melakukan kekerasan terhadap rakyatnya dan menegaskan kembali pentingnya mengambil tindakan lebih lanjut untuk meningkatkan tekanan pada rezim militer Burma agar menerapkan Konsensus Lima Poin ASEAN dan mengembalikan ke jalur demokrasi yang benar.

 

Harris turut menekankan ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara dan mengecam kelanjutan pengembangan program rudal balistik dan nuklir yang melanggar hukum. Selain itu, ia menyampaikan keprihatinan mengenai pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan oleh Republik Rakyat Tiongkok.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)