Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dalam pertemuan ASEAN di Jakarta, Jumat, 14 Juli 2023. (Kemenlu RI)
Willy Haryono • 14 July 2023 19:53
Jakarta: Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengomentari kontroversi seputar rencana perilisan air radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke laut. Rencana ini memicu kekhawatiran sejumlah pihak, terutama sejumlah negara tetangga seperti Korea Selatan, Korea Utara, dan Tiongkok.
Perilisan air radioaktif PLTN Fukushima dikhawatirkan dapat merusak lingkungan dan membahayakan kehidupan masyarakat serta biota laut.
Hayashi menegaskan, perilisan air radioaktif PLTN Fukushima sudah sesuai standar internasional karena adiproses dengan menggunakan teknologi Advanced Liquid Processing System (ALPS).
Ia menyayangkan sikap sejumlah pihak, termasuk Tiongkok, yang menyebut rencana perilisan ini tidak berlandaskan sains.
"Pembuangan air olahan ALPS ke laut, konsisten dengan standar keamanan internasional, dan tidak akan terlalu berdampak terhadap manusia dan lingkungan," ucap Hayashi, dalam pertemuan The 13th East Asia Summit (EAS) di Jakarta, Jumat, 14 Juli 2023.
"Tiongkok telah membuat klaimnya sendiri yang tidak berdasarkan bukti ilmiah," sambung dia.
Deputi Sekretaris Pers Kementerian Luar Negeri Jepang, Okano Yukiko, mengatakan bahwa Hayashi mengajak Jepang untuk bersama-sama melihat bukti ilmiah terkait air radioaktif PLTN Fukushima.
"Menteri Hayashi sudah menjelaskan mengenai air ini, dan beliau mendesak Tiongkok Tiongkok untuk melihatnya dari sudut pandang saintifik. Menteri Hayashi juga mengatakan bahwa Jepang bersedia bekerja sama dengan Tiongkok membahas sudut pandang ilmiah mengenai hal ini," tutur Yukiko, dalam keterangan daring kepada awak media di Jakarta.
Selain Tiongkok, Korea Utara juga mengecam Jepang atas perilisan air radioaktif PLTN Fukushima. Korut bahkan menuduh Tokyo menyuap Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Baca juga: Korut Tuduh Jepang Suap IAEA dan Ubah Draf Laporan Air Radioaktif