Pengamat: PDIP dan PKS Punya Rekam Jejak Kuat sebagai Oposisi

Petinggi PKS. Foto: MI/Adam Dwi

Pengamat: PDIP dan PKS Punya Rekam Jejak Kuat sebagai Oposisi

Yakub Pryatama • 30 April 2024 08:32

Jakarta: Peneliti senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli menilai PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahteran (PKS) memiliki rekam jejak kuat sebagai oposisi. Ia pun menilai kedua partai tersebut seharusnya juga memilih berada di luar barisan pemerintahan baru mendatang.

"Mestinya kedua parpol tersebut mengambil posisi di luar pemerintahan," ujar Lili kepada Media Indonesia, Selasa, 30 April 2024.

Lili mengatakan keberadan oposisi penting dalam pemerintahan mendatang. Adanya oposisi bisa memastikan berjalannya mekanisme checks and balances di antara lembaga eksekutif dan legislatif.

"PDIP selama 10 tahun pernah menjadi oposisi, begitu juga dengan PKS menjadi oposisi di pemerintahan Jokowi saat ini," ungkap dia.
 

Baca juga: Bukan Oposisi, Anies Setia di Jalur Perubahan

Lili menerangkan harapan besar untuk keseimbangan demokrasi ada pada dua parpol tersebut. Ia yakin, PDIP dan PKS dapat menjalankan fungsi checks and balances dalam pemerintahan baru.

"Semoga saja mereka tetap konsisten dan kuat, tidak tergoda masuk pemerintahan," ungkapnya.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berharap PDIP dan PKS bisa kompak mengambil jalan oposisi pada masa kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di 2024-2029. Dua partai tersebut harus berseberangan dengan pemerintahan demi menjaga iklim demokrasi tetap sehat.

"Ke depan, kalau demokrasi mau baik, PDIP dan PKS harus sebagai kekuatan oposisi. Jangan semua masuk koalisi Prabowo-Gibran," ujar Ujang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)