PM Jepang Instruksikan Rencana Jangka Panjang untuk Hadapi Stagnasi Ekonomi

Ekonomi Jepang. Foto: Unsplash.

PM Jepang Instruksikan Rencana Jangka Panjang untuk Hadapi Stagnasi Ekonomi

Arif Wicaksono • 5 June 2024 12:42

Tokyo: Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menginstruksikan pemerintahannya untuk menyusun rencana ekonomi dan fiskal jangka panjang untuk mengatasi penurunan harga dan stagnasi ekonomi selama hampir dua dekade.

"Jepang kini menghadapi peluang besar untuk keluar dari perekonomian yang berfokus pada pemotongan biaya dan memasuki tahap baru,” kata Kishida di Dewan Kebijakan Ekonomi dan Fiskal (CEFP), dilansir Channel News Asia, Selasa, 5 Juni 2024.

Rencana baru tersebut, yang berlangsung selama enam tahun sejak April 2025 akan mendorong produktivitas dan investasi untuk secara stabil mencapai pertumbuhan tahunan riil lebih dari satu persen sambil membangun kembali kesehatan fiskal.

Rencana tersebut akan dimasukkan dalam garis besar kebijakan tengah tahun yang akan dirilis akhir bulan ini. Kishida menyampaikan seruan tersebut setelah anggota panel pemerintah dari sektor swasta merekomendasikan rencana tersebut.

"Dalam kerangka jangka menengah yang baru, kita harus membawa Jepang ke tahap baru, sehingga memperluas perekonomian dan mencapai revitalisasi ekonomi dan konsolidasi fiskal," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Akhir era suku bunga negatif

Dalam sebuah langkah penting di Maret, Bank Sentral Jepang mengakhiri masa penerapan suku bunga negatif selama delapan tahun dan sisa-sisa stimulus radikal lainnya, karena Bank of Japan (BOJ) menilai bahwa pencapaian berkelanjutan dari target inflasi sebesar dua persen sudah di depan mata.

Suku bunga yang lebih tinggi dapat meningkatkan beban pembayaran bunga utang pemerintah, para anggota juga meminta pemerintah untuk tetap berpegang pada tujuannya untuk mencapai surplus anggaran primer pada akhir tahun fiskal pada Maret 2026 dan menetapkan target baru selain memulihkan kesehatan fiskal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)