FAO memperingatkan tantangan kemanusiaan kompleks yang mengancam ketahanan pangan di Ethiopia. (Anadolu Agency)
Medcom • 10 June 2024 16:40
Addis Ababa: Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan hampir 13 juta orang sangat membutuhkan bantuan pertanian di Ethiopia.
Mengutip dari Anadolu Agency pada Senin, 10 Juni 2024, FAO memperingatkan tantangan kemanusiaan yang kompleks disebabkan oleh guncangan iklim, ketidakstabilan ekonomi, konflik bersenjata dan ancaman terhadap rantai makanan.
Tantangan ini diperburuk dengan pembatasan akses terhadap komoditas pangan penting, bahkan di daerah yang produksinya memadai.
Laporan tersebut mengidentifikasi beberapa daerah yang terkena dampak paling parah di Ethiopia, termasuk Tigray, Afar, Amhara, Oromia, dan Ethiopia Selatan menyoroti dampak konflik di bagian utara dan kerentanan wilayah pastoral di selatan, serta tenggara terhadap kekeringan.
Di sisi lain, FAO menekankan perlunya dukungan tepat waktu untuk meningkatkan akses terhadap input pertanian bagi rumah tangga di wilayah yang sangat rentan terhadap peristiwa cuaca ekstrem, konflik, dan guncangan lain yang memperburuk situasi ketahanan pangan.
Untuk tahun 2024, rencana respons kemanusiaan organisasi tersebut memerlukan pendanaan sebesar USD175 juta atau sekitar Rp2 triliun untuk mendukung 5,46 juta orang di seluruh negeri.
Bantuan yang direncanakan tersebut mencakup peningkatan produksi dan produktivitas tanaman, pengamanan aset ternak, dan rehabilitasi fasilitas kesehatan hewan.
Menurut laporan tersebut, lebih dari 80 persen warga Ethiopia tinggal di daerah pedesaan mengandalkan pertanian untuk penghidupan dan pendapatan mereka. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Kekeringan Tanduk Afrika Picu Kelaparan 22 Juta Orang