Kondisi banjir di Jawa Tengah. Medcom.id/ Rhobi Shani.
Demak: Banjir di Demak, Jawa Tengah (Jateng), mulai surut. Ribuan jiwa mulai pulang dari pengungsian meskipun hingga saat ini masih sekitar 12 ribu jiwa warga bertahan mengungsi. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera merehabilitasi wilayah dan warga korban banjir.
"Kita pulang karena banjir surut, langsung membersihkan lumpur dan sampah dan menjemur peralatan rumah tangga yang terendam saat banjir lalu," kata Daryanto, 40, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Senin, 25 Maret 2024.
Secara berangsur banjir surut di Kabupaten Demak, terutama Karanganyar. Surut ini terjadi setelah 22 mesin pompa dikerahkan untuk mengurangi genangan yang dua pekan merendam kawasan itu hingga ketinggian air tersisa 20-50 sentimeter dan membuat warga sedikit lega.
Sejak pagi ribuan warga mulai kembali ke rumah masing-masing. Sebagian besar langsung bergerak melakukan pembersihan lumpur dan sampah dibantu aparat TNI dan Polri serta relawan.
Sebagian lain hanya melihat kondisi rumah karena masih terendam dengan ketinggian hingga 50 sentimeter. Kondisi ini tampak di Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak. Ratusan keluarga di desa itu tidak mengungsi meskipun lingkungan terendam banjir.
"Kami hanya bisa bertahan dan mengandalkan bantuan serta logistik yang ada untuk memenuhi kebutuhan," jelas Khoris, 38, warga Loireng, Demak.
Meskipun banjir sudah surut, jalur Pantura Demak-Kudus hingga kini masih ditutup dan belum dapat dilalui. Selain kondisi jalan rusak berat karena banyak aspal terkelupas, lumpur, dan sampah hingga membahayakan kendaraan melintas.